Jika Bensin Campur Etanol 10 Persen Diterapkan, Ini Risiko Serius untuk Motor 2 Tak yang Konsumsi E10

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 21:16 WIB
E10 belum diterapkan, tapi pemilik motor 2 tak perlu waspada. Ini risiko dan cara mengatasinya. (Regi Yanuar Widhia Dinnata AyoSemarang )
E10 belum diterapkan, tapi pemilik motor 2 tak perlu waspada. Ini risiko dan cara mengatasinya. (Regi Yanuar Widhia Dinnata AyoSemarang )

AYOSEMARANG.COM -- Rencana penggunaan bahan bakar bensin campur etanol atau E10 (Ethanol 10 persen) mulai ramai dibicarakan di Indonesia.

Pemerintah dikabarkan tengah menyiapkan kebijakan bahan bakar campuran etanol 10 persen untuk mendukung energi ramah lingkungan.

Di balik manfaat lingkungan, muncul kekhawatiran dari kalangan pengguna motor dua tak.

Pasalnya, jenis mesin ini masih banyak digunakan, terutama oleh penghobi motor klasik dan balap bebek dua tak.

Lalu, bagaimana nasib motor dua tak jika kebijakan E10 benar-benar diberlakukan?

Baca Juga: Campur Bensin dan Etanol Tanpa Takaran? Ini 5 Bahaya yang Mengintai

Apa Itu E10 dan Mengapa Diterapkan

E10 merupakan campuran bensin dengan 10 persen etanol. Etanol sendiri berasal dari bahan nabati seperti tebu atau singkong, yang dianggap lebih ramah lingkungan dan mampu menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Beberapa negara maju sudah lama menggunakan E10, bahkan lebih tinggi seperti E20 hingga E85. Kendati begitu, tidak semua mesin cocok dengan bahan bakar beretanol tinggi, terutama mesin dua tak yang masih mengandalkan pelumasan oli samping manual.

Kenapa Motor 2 Tak Harus Waspada

Motor dua tak memiliki sistem pelumasan berbeda dengan motor empat tak. Oli samping dicampur langsung ke bensin untuk melumasi piston dan silinder. Di sinilah masalah bisa muncul jika bensin mengandung etanol.

Etanol memiliki sifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air dari udara. Ketika oli samping dicampur dengan bensin E10, ada risiko campuran tidak homogen. Oli bisa terpisah dari bahan bakar akibat kadar air yang tinggi.

Baca Juga: Adu Tablet Mid-Range 2025: Poco, Samsung, Huawei, dan Oppo, Siapa Paling Worth It?

Jika hal ini terjadi, pelumasan di dalam mesin menjadi tidak merata dan bisa menyebabkan overheating, piston macet, bahkan mesin jebol.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X