Daftar UMK 2025: Inilah Kabupaten dengan Upah Minimum Terendah di Jawa

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 19:26 WIB
Inilah 10 wilayah dengan UMK terendah tahun 2025 di Jawa, dari Banjarnegara hingga Brebes beserta sektor unggulannya. (pinterest)
Inilah 10 wilayah dengan UMK terendah tahun 2025 di Jawa, dari Banjarnegara hingga Brebes beserta sektor unggulannya. (pinterest)

AYOSEMARANG.COM -- Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) setiap tahun selalu menjadi topik hangat yang dinantikan oleh para pekerja dan pelaku usaha. Besaran UMK bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan kondisi ekonomi, biaya hidup, dan kemampuan industri di suatu wilayah. Pada tahun 2025, pemerintah provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Barat, telah resmi menetapkan nilai UMK terbaru sebagai acuan bagi perusahaan dalam memberikan upah kepada karyawan mereka.

Menariknya, meski kedua provinsi ini dikenal memiliki daerah industri besar seperti Bekasi, Karawang, dan Semarang, ternyata masih ada sejumlah wilayah dengan UMK yang tergolong rendah, yaitu di kisaran Rp2,1 juta hingga Rp2,2 juta. Namun, rendahnya angka tersebut tidak selalu menunjukkan lemahnya perekonomian daerah. Banyak di antara wilayah dengan UMK kecil justru memiliki potensi besar di sektor pertanian, pariwisata, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terus berkembang pesat.

Berikut ini daftar 10 daerah dengan UMK terendah tahun 2025 di Jawa Tengah dan Jawa Barat beserta gambaran singkat mengenai potensi ekonomi di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Heboh Kasus Pembobolan Bank Jakarta: Dana Rp200 Miliar Menguap Lewat Serangan Siber

1. Kabupaten Banjarnegara – Rp2.170.475,32

Kabupaten Banjarnegara dikenal sebagai daerah agraris dengan sektor unggulan di pertanian dan perkebunan. Meski memiliki UMK terendah di daftar ini, tingkat biaya hidup di Banjarnegara juga masih relatif rendah sehingga daya beli masyarakat tetap stabil.

2. Kabupaten Wonogiri – Rp2.180.587,50

Wonogiri memiliki potensi besar di bidang peternakan, perikanan, dan pariwisata alam. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari usaha rumahan dan industri kecil menengah yang cukup berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

3. Kabupaten Sragen – Rp2.182.200,00

Sragen menjadi salah satu pusat industri kecil dan menengah di Jawa Tengah. Pemerintah daerah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempermudah perizinan investasi serta memperluas pelatihan tenaga kerja.

4. Kota Banjar – Rp2.204.754,48

Sebagai kota kecil di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Kota Banjar memiliki karakter ekonomi yang beragam. Pemerintah setempat berfokus pada pengembangan sektor perdagangan dan jasa agar mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

Baca Juga: Diprediksi UMK Karanganyar 2026 Kalahkan Solo, Ini Data Enam Tahun Terakhir

5. Kabupaten Kuningan – Rp2.209.519,29

Kabupaten Kuningan terkenal dengan potensi alam dan wisata pegunungannya. UMK di daerah ini memang tidak tinggi, tetapi sektor pariwisata, pertanian organik, dan UMKM terus mengalami pertumbuhan positif.

6. Kabupaten Pangandaran – Rp2.221.724,19

Dikenal sebagai salah satu destinasi wisata pantai unggulan di Jawa Barat, Pangandaran mulai mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Pemerintah daerah juga aktif menarik investor untuk memperkuat daya saing ekonomi masyarakat lokal.

7. Kabupaten Ciamis – Rp2.225.279,16

Ciamis berfokus pada sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata budaya. Dengan biaya hidup yang cukup rendah, daerah ini menjadi pilihan banyak pekerja lokal untuk tetap bekerja di daerah asal tanpa harus merantau.

8. Kabupaten Rembang – Rp2.236.168,78

Rembang terletak di pesisir utara Jawa dan dikenal sebagai daerah dengan sumber daya alam melimpah, terutama di sektor perikanan dan industri garam. Pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan serta mendorong industri olahan hasil laut.

9. Kabupaten Blora – Rp2.238.430,85

Kabupaten Blora memiliki potensi besar di sektor minyak dan gas bumi. Selain itu, industri kehutanan dan peternakan juga menjadi sumber utama pendapatan masyarakat di wilayah ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X