AYOSEMARANG.COM -- Bulan suci Ramadan 2025 segera tiba, menjadi momen bagi umat Muslim untuk membersihkan diri, baik secara spiritual maupun fisik.
Berpuasa seharian memang bisa menyebabkan tubuh lemas dan kekurangan energi. Namun, pemilihan makanan yang tepat saat berbuka dapat membantu mengembalikan stamina dengan baik.
Lantas, apa makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa?
Dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Ingsun_Santri pada Minggu 23 Februari 2025, Gus Baha menyampaikan bahwa berbuka puasa sebenarnya tidak perlu berlebihan. Justru, makanan sederhana sudah cukup untuk mengembalikan energi tubuh.
Baca Juga: Amalan Gus Baha Menjelang Ramadan yang Bisa Ditiru, Lakukan Hal Ini
"Kenapa ada puasa? Puasa itu mengembalikan fitrah orisinal manusia. Mengembalikan citra asli manusia yang seharusnya," kata Gus Baha.
Ia menekankan bahwa berbuka dengan makanan yang sederhana sudah cukup untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.
"Kalau kamu puasa dari subuh sampai magrib, lalu berbuka dengan segelas air dan sepotong pisang goreng, itu sudah cukup untuk mengembalikan energi tubuhmu," jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa konsep puasa tidak hanya berkaitan dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memberikan keseimbangan bagi tubuh dan jiwa.
Baca Juga: 8 Tips Lancar Puasa Meski Bekerja Seharian: Kuncinya 2-4-2, Apa Itu?
"Seseorang yang berbuka dengan satu butir kurma akan mendapatkan energi yang sama seperti orang yang makan sepiring nasi. Jadi, disuruh bertarung pun, kekuatannya tetap seimbang," lanjutnya.
Menurutnya, banyak orang beranggapan bahwa mereka harus mengonsumsi makanan dalam jumlah besar saat berbuka agar tetap kuat. Padahal, tubuh sebenarnya mampu bertahan dengan asupan makanan yang sederhana.
"Orang yang berbuka dengan satu kurma dan orang yang makan sepiring nasi, kalau dikasih pedang dan disuruh bertarung, hasilnya tetap sama, fifty-fifty," imbuh Gus Baha.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa berbuka adalah keharusan dan tidak dianjurkan untuk terus berpuasa tanpa berbuka, karena bisa berdampak buruk pada kesehatan.