AYOSEMARANG.COM -- Bagi sebagian besar anak, permen adalah camilan yang sangat menggoda. Warna-warni menarik, bentuk yang lucu, serta rasa manis yang meledak di mulut membuat permen hampir selalu menjadi favorit. Tidak heran jika banyak orang tua kerap menjadikan permen sebagai hadiah, alat untuk menenangkan anak yang sedang rewel, atau sekadar camilan ringan saat berkumpul bersama keluarga.
Di balik rasa manis yang membuat anak-anak tersenyum bahagia, ternyata permen menyimpan ancaman yang tidak bisa dianggap remeh.
Permen bukanlah makanan alami, melainkan hasil olahan yang sarat gula, perasa buatan, pewarna sintetis, hingga bahan pengawet. Konsumsi berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan gigi, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan tubuh anak secara keseluruhan. Jika dibiarkan sejak dini, kebiasaan mengonsumsi permen bisa menimbulkan risiko jangka panjang seperti obesitas, diabetes, hingga masalah perilaku akibat ketergantungan pada rasa manis.
Banyak orang tua mungkin menganggap memberi permen sesekali tidak berbahaya. Memang benar, jika hanya sesekali, permen tidak serta-merta memberikan dampak buruk. Kenyataannya, anak-anak cenderung sulit mengontrol diri dan justru ingin terus mengonsumsi permen dalam jumlah banyak. Di sinilah peran orang tua menjadi penting untuk memahami alasan mengapa permen sebaiknya dibatasi dan tidak dijadikan camilan harian.
Berikut beberapa alasan utama mengapa permen bisa disebut sebagai musuh bagi anak-anak jika tidak dikontrol dengan baik.
Baca Juga: Olahraga Rutin Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda, Ini Jenis Olahraga yang Direkomendasikan
1. Pemicu Kerusakan Gigi
Gula dalam permen menjadi makanan utama bagi bakteri di mulut. Saat gula menempel terlalu lama pada gigi, bakteri menghasilkan asam yang bisa merusak lapisan enamel. Jika dibiarkan, hal ini menyebabkan gigi berlubang, nyeri, bahkan infeksi yang mengganggu tumbuh kembang gigi anak.
2. Meningkatkan Risiko Obesitas
Permen mengandung kalori tinggi tanpa nutrisi penting. Anak yang terlalu sering makan permen akan mudah mengalami penumpukan lemak karena kalori yang tidak terbakar. Jika terus berlanjut, risiko obesitas meningkat dan bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
3. Menyebabkan Ketergantungan pada Gula
Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi permen sejak kecil akan sulit lepas dari rasa manis. Akibatnya, mereka lebih suka makanan tinggi gula dibanding makanan sehat seperti sayuran dan buah. Ketergantungan ini membuat pola makan anak tidak seimbang dan sulit dikendalikan.
Baca Juga: Begini Kronologi Kapal Nelayan di Kendal Tenggelam, 3 ABK Dilaporkan Hilang
4. Mengganggu Konsentrasi dan Energi