Gula dalam permen dapat memberikan lonjakan energi secara tiba-tiba, tetapi hanya bertahan sebentar. Setelah itu, energi anak akan turun drastis sehingga mereka menjadi mudah lelah, rewel, atau sulit berkonsentrasi. Hal ini tentu berpengaruh pada proses belajar dan aktivitas sehari-hari.
5. Mengandung Zat Tambahan yang Berisiko
Selain gula, sebagian besar permen mengandung bahan tambahan seperti pewarna buatan, perasa sintetis, dan pengawet. Zat-zat ini berpotensi menimbulkan reaksi alergi, gangguan pencernaan, atau bahkan berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang jika sering dikonsumsi.
6. Menurunkan Nafsu Makan Sehat
Anak-anak yang terlalu banyak makan permen sering kali merasa kenyang semu. Akibatnya, mereka kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan bergizi yang sebenarnya dibutuhkan tubuh, seperti lauk pauk, sayur, dan buah. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa mengganggu pemenuhan gizi harian anak.
Permen memang terlihat menyenangkan, namun dampak buruknya tidak bisa diabaikan. Orang tua perlu lebih bijak dalam memberikan permen kepada anak, bukan dengan melarang sepenuhnya, tetapi dengan membatasi dan menggantinya dengan pilihan camilan sehat seperti buah segar, yogurt, atau kacang-kacangan. Dengan begitu, anak tetap bisa menikmati rasa lezat tanpa mengorbankan kesehatan mereka di masa depan.
