Ketika nantinya wanita sudah berencana untuk hamil, sel telur tersebut bisa dicairkan kembali dan dibuahi untuk kemudian ditanam di dalam rahim wanita.
Alasan sebagian besar wanita memilih untuk menjalani prosedur pembekuan sel telur berawal dari kekhawatiran terhadap berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesuburannya, baik akibat pertambahan usia atau masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Kegirangan Kerja Bareng Nicholas Saputra hingga Bertingkah Konyol
Dengan membekukan dan menyimpan sel telurnya, wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil di kemudian hari.
Peluang hamil bagi wanita yang membekukan sel telurnya adalah sekitar 30–60 persen. Namun, hal ini bergantung pada kualitas sel telur dan usia wanita ketika menjalani prosedur pembekuan sel telur.
Secara umum, prosedur pembekuan sel telur lebih baik dilakukan saat wanita berusia awal 20 an hingga awal 30 an.