Hingga saat artikel ini ditulis, peneliti di berbagai negara masih terus melakukan upaya penelitian untuk mengetahui resiko yang dimiliki oleh virus rekombinan ini.
Baca Juga: 5 Gejala Omicron pada Lansia yang Harus Diwaspadai
Berangkat dari rekombinan yang ada sebelumnya dan cenderung tak berbahaya, asumsi awal adalah bahwa Deltacron tidak akan lebih berbahaya dari varian yang sudah ada saat ini.
4. Penularan yang Sangat Rendah
Mengutip perkataan dari Maria Van Kerkhove, yang diterbitkan dalam People Journal pada 11 Maret 2022 lalu, bahwa belum ada perubahan epidemiologi dengan rekombinan Deltacron ini. Penyebarannya telah terdeteksi, namun tingkat penularannya sangat rendah sehingga masih diperlukan observasi dan penelitian lanjutan.
5. Lalu Apakah Sudah Ada di Indonesia?
Mungkin ini adalah fakta yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Faktanya, varian Deltacron sendiri belum ditemukan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Gejala Omicron pada Anak yang Harus Disadari Orang Tua
Indonesia masih berhadapan dengan virus asli, varian Delta, dan Omicron yang memiliki tingkat penularan cukup tinggi. Namun ini bukan berarti risikonya tidak ada, justru masyarakat tetap harus waspada dan disiplin melaksanakan prokes.
Itu tadi, 5 fakta varian Deltacron yang menjadi rekombinan dari varian yang sudah ada sebelumnya. Semoga bisa menjadi bacaan yang informatif, dan semoga sehat selalu.