Budidaya Maggot untuk Pengelolaan Sampah dan Potensi Wirausaha di Desa Gondoriyo, Kabupaten Semarang

photo author
- Senin, 29 Januari 2024 | 20:46 WIB
Tim PKM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakuka sosialisasi bersama Ibu-ibu PKK di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. (Dok Tim PKM UPGRIS.)
Tim PKM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakuka sosialisasi bersama Ibu-ibu PKK di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. (Dok Tim PKM UPGRIS.)

AYOSEMARANG.COM- Masyarakat Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang mayoritas berprofesi sebagai penyadap karet serta petani sayur dan buah. Banyaknya buah dan sayur yang dihasilkan dari berkebun ditambah sisa-sisa makanan rumah tangga berpotensi menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Selain mencemari lingkungan, juga bisa menghasilkan polusi udara dari limbah yang membusuk. Menyikapi permasalahan tersebut, perlu adanya upaya pengelolaan sampah yang tepat.

Tim PKM Universitas PGRI Semarang yang diketuai oleh Prasena Arisyanto, M.Pd. memiliki ide kreatif untuk menindaklanjuti masalah tersebut yaitu melalui pemanfaatan ulat maggot. Pemanfaatan ulat maggot dalam pengelolaan sampah selain dapat meningkatkan kebersihan lingkungan ternyata memiliki potensi ekonomi.

Di Desa Gondoriyo sendiri masih banyak warga yang non produktif seperti ibu rumah tangga. Maka ide pemanfaatan ulat maggot dalam pengelolaan sampah bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan penghasilan masyarakat di sana.


Tim lalu mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang Pemanfaatan Ulat Maggot untuk Pengelolaan Sampah yang Berpotensi Wirausaha. Kegiatan PKM ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai Desember 2023 sampai dengan Januari 2024 dengan melibatkan anggota PKK di Desa tersebut.

Tim PKM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakuka sosialisasi bersama Ibu-ibu PKK di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Tim PKM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakuka sosialisasi bersama Ibu-ibu PKK di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. (Dok tim PKM UPGRIS.)

Pada tahap pelaksanaan, tim PKM memberikan sosialisasi terkait manfaat budidaya maggot dan potensi wirausaha kemudian memberikan pendampingan secara langsung maupun media online.


Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara bertahap dengan menghadirkan narasumber selaku praktisi yang sudah memanfaatkan maggot untuk pengelolaan sampah rumah tangga, Ibu Qoriati Mushafanah, M.Pd. Ia menjelaskan secara detail bagaimana cara membudidayakan maggot mulai dari telur sampai dengan kepompong serta potensi wirausaha melalui budaya maggot tersebut.

Peserta sosialisasi yaitu Ibu-Ibu PKK Desa Gondoriyo sangat antusias selama mengikuti kegiatan. Mereka banyak bertanya terkait cara membudidayakan ulat maggot dan cara memasarkannya. Melalui pendampingan dan fasilitas yang diberikan oleh Tim PKM, ibu-ibu PKK mau mencoba untuk memanfaatkan ulat maggot dalam pengelolaan sampah rumah tangganya. Kegiatan PKM ini membawa dampak yang positif bagi warga di Desa Gondoriyo, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Mereka antusias untuk mencoba karena tertarik dengan potensi wirausaha dari budidaya maggot. Dampak secara tidak langsung adalah permasalahan sampah yang selama ini muncul dapat teratasi, lingkungan menjadi bersih dan perekonomian meningkat.

Penulis: Prasena Arisyanto, M.Pd, Ketua Tim PKM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlukah Outsourcing Dihapus?

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:28 WIB
X