netizen

Cerita Aubrey Hadapi Ulangan Matematika, Usaha tak Mengkhianati Hasil

Selasa, 21 Desember 2021 | 20:50 WIB
Gabrielle Aubrey W (dok)

 AYOSEMARANG.COM -- Di sudut ruang kelas, nampak sosok anak perempuan yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya. Gelak tawanya mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya.

Gabrielle Aubrey W atau biasa dipanggil dengan nama Aubrey itulah namanya, ia salah satu murid SMP Maria Mediatrix Semarang.

Mungkin, kebanyakan orang akan menganggap sosok Aubrey adalah anak yang ceria, cerdas dan pintar dalam semua pelajaran di sekolahnya.

Namun ternyata, Aubrey tidak seperti kebanyakan orang pikirkan. Dia memiliki sisi kelemahan pada hitung-hitungan, atau mata pelajaran Matematika.

Sampai-sampai membuat dirinya benar-benar bingung dan stres memikirkan Matematika.

Baca Juga: Kategori Mendidik Keblinger

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, Aubrey kesulitan memperoleh nilai yang memuaskan. Untuk nilai rapor saja selalu di bawah nilai KKM, tidak malu bagaimana kalau nilai rapor secara terus menerus di bawah KKM.

Paling tinggi saja 68, itu jelas masih belum melampaui nilai KKM.

Sampai di mana sosok Aubrey lanjut ke jenjang SMP, dia mulai merubah pola belajar dan pemikirannya. Awalnya dia belum bisa Matematika dan tidak mau berusaha, menjadi siswa yang mau berusaha agar bisa ketika menginjak di bangku SMP. Dan membulatkan niat dan tekadnya, agar bisa menguasai mata pelajaran Matematika.

Karena dirinya tidak mau lagi, jika nilai rapornya memalukan saat dilihat. Serta, jika dia melihat nilai matematika di rapor, yang muncul bukan rasa malu lagi tetapi muncul rasa senang dan bangga karena bisa memperoleh nilai yang diinginkan.

Seperti pengalaman yang pernah Aubrey rasakan, di mana saat dirinya akan menghadapi ulangan matematika. Pikiran berkecamuk memikirkan hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa dirinya.

Seperti kehawatiran yang selalu membisik di telinga dan otaknya, “Aku tidak pernah tuntas! Mau sekeras apapun aku berusaha, hasilnya akan tetap sama! ”.

Kalimat itu selalu terngiang di kepalanya, yang membuat rasa putus asa menghampiri dan menguasai dirinya.

Dan untung saja dirinya teringat dengan kalimat tokoh motivator Mario Teguh, “Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan.” Mungkin karena dahsyatnya makna tersebut, membuat pola pikir Aubrey berubah seketika dan tidak menanggapi bisikan-bisikan yang membuatnya putus asa.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlukah Outsourcing Dihapus?

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:28 WIB