Pro Kontra Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur

- Rabu, 8 Juni 2022 | 11:39 WIB
Candi Borobudur dalam keadaan lengang. Mahalnya tarif Borobudur yang baru memicu pro-kontra. (Humas Pemprov Jateng)
Candi Borobudur dalam keadaan lengang. Mahalnya tarif Borobudur yang baru memicu pro-kontra. (Humas Pemprov Jateng)

 

AYOSEMARANG.COM - Pemerintah berencana menaikkan harga tiket Candi Borobudur. Hal tersebut disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi. Pemerintah berencana menaikkan harga tiket sebesar Rp750.000 untuk sampai ke stupa Candi Borobudur. Harga tersebut berlaku untuk wisatawan domestik yang berkunjung. Namun, untuk harga tiket masuk masih tetap sama dari sebelumnya, yaitu sebesar Rp50.000, sedangkan untuk pelajar mejadi Rp5.000.

Rencana kenaikan harga tiket tersebut menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat dan para stakeholder. Pemerintah berencana menaikkan harga tiket Candi Borobudur dengan tujuan untuk mejaga kelastariannya. Hal tersebut karena Candi Borobudur merupakan warisan budaya dari para leluhur. Selain itu, disebabkan juga oleh umur bangunan yang semakin tua serta masih banyaknya pengunjung yang melakukan vandalisme dan membuang sampah tidak pada tempatnya ketika berkunjung ke Candi Borobudur.

Disamping untuk menjaga kelestarian, pemerintah juga bermaksud untuk membatasi wisatawan yang berkunjung. Pemerintah mentargetkan setiap harinya hanya 1.200 pengunjung. Hal tersebut karena pada tahun 2020 pernah terjadi kerusakan akibat kelebihan pengunjung. Pembatasan wisatawan tersebut juga bermaksud untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan. Peningkatan kualitas pengalaman dilakukan dengan cara wisatawan yang akan berkunjung ke stupa candi harus didampingi oleh tour guide dari masyarakat setempat.

Baca Juga: Link Nonton Obi-Wan Kenobi Episode 4 Sub Indo Streaming Gratis, Leia Tertangkap Lagi

Disisi lain, kenaikan harga tiket Candi Borobudur dirasa terlalu tinggi dan tidak rasional oleh berbagai kalangan masyarakat. Dikhawatirkan dengan kenaikan harga tiket yang terlalu tinggi tersebut akan mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur. Jika pengunjung berkurang, maka nantinya dapat berpengaruh pada perekonomian pedagang di Candi Borobudur serta berpengaruh pada biaya pengelolaan wisata Candi Borobudur itu sendiri.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, juga tidak setuju dengan rencana kenaikan tiket Candi Borobudur. Beliau menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dapat menjadi opsi terakhir. Salah satu opsi yang dilakukan tanpa menaikkan tarif yaitu dengan melakukan pembatasan jumlah dan jam kunjung wisatawan.

Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati dalam BBC Newsmenyampaikan bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Kenaikan harga tiket yang begitu tinggi tersebut tidak diketahui beliau, namun untuk terkait pembatasan wisatawan beliau mengaku sangat mendukung hal tersebut.

Baca Juga: Informasi Resmi Tanggal Pasti Gaji ke 13 2022 PNS dan Pensiunan Cair

Oleh sebab itu, pemerintah perlu untuk mengkaji ulang terkait kebijakan kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang akan dilakukan. Perlu juga koordinasi dengan semua pihak terkait agar kebijakan nantinya berjalan dengan baik. Memang tujuan dari pemerintah untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur sangatlah baik, namun kenaikan harga yang terlalu tinggi dapat membuat wisatawan jadi enggan untuk berkunjung ke Candi Borobudur.***

Penulis:  Bagas Ageng Fitriyanto, mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

 

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengendalian Diri Saat Puasa

Kamis, 23 Maret 2023 | 10:20 WIB

Stop Wabah, Jangan Nyampah

Kamis, 16 Februari 2023 | 17:29 WIB

Penjelasan Tentang Aneurisma Abdomen Aorta

Rabu, 1 Februari 2023 | 17:56 WIB

Pernah Pernik di Balik Kegiatan Kampanye

Rabu, 21 Desember 2022 | 10:43 WIB

Lomba Justifikasi

Kamis, 15 September 2022 | 07:46 WIB

Pemilik Frequensi dan Pelengkap Penderita

Sabtu, 30 Juli 2022 | 14:38 WIB

Di Balik Ego dan Kolektivitas Etnis

Kamis, 7 Juli 2022 | 11:08 WIB
X