Stop Wabah, Jangan Nyampah

- Kamis, 16 Februari 2023 | 17:29 WIB
Tragedi Leuwigajah di Kota Cimahi (disk.mediaindonesia.com)
Tragedi Leuwigajah di Kota Cimahi (disk.mediaindonesia.com)

AYOSEMARANG.COM -- Tragedi Leuwigajah merupakan bencana alam terbesar yang terjadi untuk kedua kalinya di TPA Kota Cimahi. Peristiwa naas tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya 157 nyawa terenggut dan 2 kampung (Cilimus dan Pojok) menghilang dari peta karena tertimbun longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah.

Karena peristiwa tersebutlah kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) meresmikan tanggal 21 Februari sebagai hari peduli sampah nasional (HPSN). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengingat akan peristiwa pada 2005 silam bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama.

Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat Indonesia sangat diperlukan supaya dampak buruk sampah tidak terjadi kembali dan perilaku bijak terhadap sampah juga diperlukan untuk mengurangi peningkatan jumlah produksi sampah.

Perlu diketahui juga Indonesia merupakan negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Berdasarkan laporan tahun 2021 lima Negara Asia menjadi penyumbang limbah plastik ke lautan di dunia diantaranya Cina, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filiphina. Indonesia berada pada peringkat kelima sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut yaitu sebanyak 56.333 ton.Bahkan timbulan sampah di Indonesia mencapai 16,927,520.00 (ton/tahun)

Salah satu faktor masyarakat dalam perilaku membuang sampah sembarangan antara lain sarana dan prasarana yang kurang memadai. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya mengatakan banyak kendala yang menyebabkan sampah sampah menumpuk di beberapa pinggir Provinsi, yaitu kendaraan pengangkut sampah dalam keadaan mogok, kurangnya sumber daya manusia, dan akses menuju TPA yang sulit di jangkau.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik yang berjudul “Statistik Potensi Desa Indonesia” yaitu sebanyak 70,50 persen desa di Indonesia membuang sampah ke lubang atau dibakar, 5,82 persen membuang sampah ke sungai.

Adapun upaya pribadi yang dapat dilakukan untuk mencegah penumpukan sampah bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat dilakukan dengan berpola pikir secara cerdas dengan menghindari penggunaan-penggunaan benda plastik sekali pakai, memisahkan sampah plastik dengan sampah yang dapat diolah kembali dan mendaur ulang limbah rumah tangga.

Hal ini dapat memudahkan para pendaur ulang untuk memproduksi sampah menjadi satu produk. Jika masyarakat bisa memilah sampahnya, maka potensi daur ulang akan bisa diterapkan dikehidupan masyarakat. Hal ini dapat memajukan perekonomian di sekitar pengelolaan sampah.

Penulis: Alfani Maghfiroh, Siswi SMA Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi, Malang

 

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Terkini

Mencermati Pesan Manipulatif

Kamis, 25 Mei 2023 | 18:06 WIB

Kekuatan Nyata Media Sosial

Sabtu, 13 Mei 2023 | 11:31 WIB

Pengendalian Diri Saat Puasa

Kamis, 23 Maret 2023 | 10:20 WIB

Stop Wabah, Jangan Nyampah

Kamis, 16 Februari 2023 | 17:29 WIB

Penjelasan Tentang Aneurisma Abdomen Aorta

Rabu, 1 Februari 2023 | 17:56 WIB

Pernah Pernik di Balik Kegiatan Kampanye

Rabu, 21 Desember 2022 | 10:43 WIB

Lomba Justifikasi

Kamis, 15 September 2022 | 07:46 WIB
X