USM Gelar Konferensi Internasional ICTECA 2023, Membahas Tren Pembangunan Teknologi di Era Society 5.0

photo author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 16:48 WIB
USM Gelar Konferensi Internasional ICTECA 2023
USM Gelar Konferensi Internasional ICTECA 2023

AYOSEMARANG - Universitas Semarang (USM) menggelar International Conference on Trends in Engineering, Computing, and Applications (ICTECA) 2023, pada, Rabu 20 Desember 2023, di Auditorium Ir Widjatmoko, dengan tema utama "Trends in Technology Development In the Era Of Society 5.0."

Kegiatan ini sukses menyajikan 64 karya tulis ilmiah dari peneliti-peneliti terkemuka dari 9 negara, termasuk Indonesia, Jepang, Maroko, China, Pakistan, Uni Emirat Arab, Filipina, Malaysia, dan Irak.

Dalam wawancara eksklusif, Rektor USM, Dr. Supari ST MT, menjelaskan bahwa konferensi internasional ini menjadi platform penting untuk pertukaran ide dan kolaborasi lintas batas negara.

"Kami menerima lebih dari 100 paper, dan separuhnya dipilih untuk dipresentasikan dalam seminar ini. Ini mencerminkan kualitas tinggi dari konferensi ICTECA 2023," kata Dr Supari.

"Paper-paper yang lolos seleksi akan dipublikasikan dan terindeks secara global, termasuk indeks Scopus. Dr. Supari menekankan bahwa dampak dari publikasi yang terindeks Scopus akan memberikan nilai tambah bagi penulis dan institusi asal penulis. Harapannya adalah konferensi ini dapat menjadi tempat bertemunya para peneliti, akademisi, dan praktisi teknologi dari seluruh dunia untuk berdiskusi dan berkolaborasi," lanjutnya.

Dalam konteks perubahan budaya dan perilaku manusia akibat revolusi industri 4.0, Dr. Supari mencatat bahwa teknologi baru, bahkan yang merambah ke dalam tubuh manusia, telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Kemudian Prof Dr Ir Teddy Mantoro MSc, General Chair of ICTECA 2023, memberikan penekanan pada standar kualitas dan proses seleksi paper.

"Kami berusaha memastikan bahwa paper yang diterima memiliki kualitas tinggi dan dapat memenuhi standar internasional. Semua paper akan diindeks oleh IEEE Computational Intelligence Society Indonesian chapter dan Scopus," ujar Prof Teddy.

Prof Teddy menyoroti proses seleksi paper yang berhati-hati untuk memastikan kualitas. Dari 64 paper yang masuk, hanya 11 yang diterima, menciptakan tingkat penerimaan sebesar 58%. Bagian penting dari proses ini adalah pencegahan paper yang dihasilkan oleh model generatif seperti ChatGPT.

"Kami sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa tidak ada paper yang dihasilkan secara otomatis oleh teknologi generatif seperti ChatGPT," tambahnya.

Dalam penjelasannya, Prof Teddy juga membahas kriteria lain yang dijaga, termasuk referensi minimum 20% dengan catatan satu referensi maksimum hanya 4%. Selain itu, pengecekan gambar juga dilakukan untuk memastikan integritas dan keabsahan informasi yang disajikan dalam paper.

Prof Teddy mengungkapkan bahwa tantangan besar dalam proses ini adalah untuk membuktikan bahwa Universitas Semarang memiliki kemampuan dan kualitas untuk menerbitkan paper yang dapat diakui secara internasional, khususnya oleh SCOPUS.

Beliau menyatakan, "Kami ingin membuktikan bahwa kita dapat bersaing di tingkat internasional, tidak hanya di Kota Semarang, Jawa Tengah, atau Indonesia saja."

Dengan penekanan pada standar kualitas tinggi, Prof Teddy berharap bahwa konferensi ICTECA dapat menjadi langkah awal yang sukses menuju pengakuan dan keberlanjutan di tingkat internasional dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X