1. Melecehkan serta memberi hukuman fisik dan tidak mendidik.
2. Memberi tugas mengenai kegiatan atau penggunaan atribut yang tidak relevan dengan aktivitas belajar siswa.
3. Dilakukan di luar hari sekolah serta jam pelajaran.
4. Bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lain.
5. Ada pemungutan biaya atau pungutan lainnya.
Baca Juga: Cara Mengurus Pindah Sekolah Negeri ke Swasta, Ini Tahapan yang Harus Dilakukan
6. Apabila jumlah guru terbatas untuk efektivitas dan efisiensi MPLS, sekolah dapat melibatkan siswa tapi tak boleh yang memiliki kecenderungan sifat-sifat buruk dan riwayat pelaku kekerasan.
Selain kegiatan yang dilarang, ada juga kegiatan yang wajib dilakukan saat MPLS, seperti
1. Perencanaan serta penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru.
2. Kegiatan dilakukan di lingkungan sekolah, kecuali kalau tak fasilitas yang mumpuni.
3. Kegiatan yang dilaksanakan bersifat edukatif, kreatif, serta menyenangkan.
4. Siswa baru memakai seragam serta atribut resmi dari sekolah.
Baca Juga: Tanggal Masuk Sekolah SD, SMP, SMA, SMK Tahun Ajaran Baru 2024-2025 di Pulau Jawa dan Bali
5. Sekolah wajib meminta izin tertulis dari orang tua/wali siswa kegiatan pengenalan anggota baru ekstrakurikuler. Rincian MPLS diserahkan ketika meminta izin secara tertulis.
6. Sekolah wajib memberikan tugas kepada guru untuk menjadi pendamping kegiatan pengenalan anggota baru ekstrakurikuler.
