AYOSEMARANG -- Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) memberikan penyuluhan tentang literasi hubungan antar remaja yang sehat di Desa Wisata Nongkosawit, Gunung Pati pada Sabtu 6 Juli 2024.
Penyuluhan ini dilakukan oleh tim pengabdian MBKM dari mahasiswa ilmu komunikasi kepada masyarakat. Dengan tema literasi hubungan antar remaja yang sehat “DARI DESA KE DESTINASI” yang dipimpin oleh Yoseva Putri Zefanya dalam pengabdian di Desa Wisata Nongkosawit ini dampingi oleh dosen pembimbing Bapak Dr. Yulianto Budi Setiawan,S.SOS,M.Si.
Menghadapi era digital seperti saat ini banyak kecemasan orang tua terhadap pergaulan pada anak remaja.
Di kesempatan saat ini mahasiswa USM mengadakan penyuluhan berkaitan dengan permasalahan gender, komunikasi, dan remaja sebagai bentuk pengabdian di Desa Wisata Nongkosawit.
Masyarakat dan remaja di Desa Nongkosawit diberikan penyuluhan tentang bagaimana cara orang tua menjalin pola komunikasi efektif untuk remaja dan para remaja di beri penyuluhan tentang cara menjaga pergaulan yang sehat di kehidupan sosial remaja, dampak dari pergaulan yang tidak sehat.
Dalam penyuluhan literasi ini menghadirkan narasumber yang sudah ahli di bidang psikologi, beliau adalah DR. Susana Adi Astuti, M.M, M.SI.
Sejak 2016, beliau bekerja sebagai Direktur Lembaga Riset & Edukasi yang bernama "HOLIPARENT". Ibu Susana Adi Astuti memberikan penjelasan tentang bagaimana cara membangun pola komunikasi yang efektif dengan anak.
“Mendidik anak terutama yang akan beranjak dewasa itu harus seperti mengasah pisau, perlahan- lahan namun akan tajam,”ucap Susana.
Menurut Ibu Susana, cara berkomunikasi untuk mendidik anak remaja harus dengan pendampingan yang lembut, tidak mengekang tetapi dengan memberi pemahaman, dan mendekatinya layak nya seorang teman. Supaya anak terbuka dan tidak menutup diri terhadap orang tua.
Narasumber dalam penyuluhan literasi hubungan antar remaja yang sehat, menambahkan bahwa pendidikan, dan lingkungan pertemanan sangat berpengaruh dalam pola pergaulan remaja untuk tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Dengan memberikan fasilitas dan lebih perhatian dalam pengembangan bakat anak menjadi salah satu cara mendidik.
Di akhir acara talkshow pelatihan gender dengan tema “Literasi Hubungan Antar Remaja Yang Sehat”, Ibu Susana memberikan tips terkait bagaimana cara membangun pola komunikasi dengan anak agar tidak terjadi dampak dari pergaulan bebas.
“Kita harus menemani aktivitas anak, tanpa membuat anak merasa terkekang. Dalam menjadi peran orang tua, yang tidak ada akhir nya.Tentu nya salah satu cara mendekat kan diri sebagai orang tua untuk mendampingi anak dengan menjadi seorang teman, membuka topik pembicaraan dengan anak. Dengan bertanya seorang anak akan merasa dihargai,” jelas Susana selaku narasumber pada talkshow hari ini.