Bacaannya akan menjadi sebagai berikut:
- I like football, whether it is played between two international teams or local teams, as long as the teams give their best in the field.The sporting event, I would like to talk about, was a national club football tournament of my country that takes place every year. (Andi menyampaikan bahwa ia menyukai sepak bola, baik yang dimainkan antar tim internasional maupun lokal, selama tim-tim tersebut memberikan yang terbaik di lapangan. Ia kemudian menceritakan tentang sebuah turnamen sepak bola nasional di negaranya yang rutin diadakan setiap tahun.)
- Anyway, the football match took place about 5 years ago, when two of the best football clubs of my country clashed against each other in a final match of the national football tournament. The two arch-rival teams had already clashed against each other in the past, and their number of wins was pretty much the same throughout the history of their clash, especially, in this tournament. So, essentially, nobody really knew which team was favourite to win the final. (Andi melanjutkan dengan menggambarkan pertandingan sepak bola yang ia saksikan sekitar lima tahun lalu, di mana dua klub sepak bola terbaik di negaranya bertemu dalam final turnamen nasional tersebut. Kedua tim ini adalah rival abadi, dengan jumlah kemenangan yang hampir sama sepanjang sejarah pertandingan mereka, sehingga tidak ada yang benar-benar dapat memprediksi tim mana yang akan menang.)
Baca Juga: Rahasia di Balik Biji Semangka yang Bikin Perkutut Makin Gacor
- But, when the game actually started, all the supporters of both the teams were screaming and encouraging their respective team as if they were bound to win. As a supporter, I also wanted my team to win at all costs. Anyway, both teams were playing very “rough and tough” football that led to some unwanted “fouls” and some unfortunate “fistfight”. (Ketika pertandingan dimulai, para pendukung dari kedua tim bersorak dan memberikan semangat, seolah-olah tim mereka pasti akan menang. Sebagai pendukung, Andi juga ingin timnya menang dengan segala cara. Namun, pertandingan berlangsung dengan sangat keras, yang menyebabkan beberapa pelanggaran dan bahkan pertikaian fisik.)
- The game continued scoreless up until the half time interval, but as the second half of the game started, the intensity of the game increased. In the meanwhile, I was getting nervous in the stadium because my team wasn’t exactly playing up to our expectation. In fact, my team was lucky to survive a few scoring chances from the opponent team. Then, suddenly, the ball was passed to the main “striker” of my favourite team from nowhere, and a goal was scored by my team, leaving the supporters of my team completely ecstatic and crazy with the feeling of a possible victory. And, in the end, we were indeed the victorious team.
(Pertandingan tetap tanpa gol hingga babak pertama berakhir, namun intensitasnya meningkat setelah babak kedua dimulai. Andi merasa semakin cemas di stadion karena timnya tidak bermain sesuai harapan. Namun, tiba-tiba bola diberikan kepada striker utama tim favoritnya, dan sebuah gol pun tercipta, membuat para pendukungnya bersorak kegirangan. Akhirnya, tim Andi berhasil memenangkan pertandingan.)
Meskipun urutan ini bisa dijadikan sebagai referensi, sangat disarankan agar siswa terlebih dahulu mencoba menyusun paragraf-paragraf ini secara mandiri sebelum membandingkan dengan jawaban yang ada. Hasil akhir juga sebaiknya didiskusikan dengan teman sekelas dan guru untuk memastikan pemahaman yang benar. Ingatlah bahwa jawaban yang diberikan tidak mutlak benar, karena bisa saja terdapat variasi lain yang juga masuk akal.
