a. Penilaian Diri Berilah tanda centang (√) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
1. Memenuhi janji harus sungguh-sungguh diperhatikan. Jika tidak! Masa depanku akan suram dan sulit menggapai keberhasilan.
Jawaban: Setuju
Alasan: Seseorang yang senantiasa menepati janji akan lebih dipercaya dibandingkan orang yang sering mengingkari janji. Reputasi ini tentu saja sangat berpengaruh jika berada di tengah-tengah masyarakat maupun dunia kerja.
2. Saat berada di alam rahim, setiap diri kita sudah menyampaikan janji setia kepada Allah Swt. Namun, karena lupa, boleh melakukan dosa dan kemaksiatan, meski mengotori jiwa kita yang awalnya suci dan bersih.
Jawaban: Tidak Setuju
Alasan: Lupa dengan janji setia kepada Allah Swt tidak lantas menjadikan kita boleh melakukan dosa dan kemaksiatan. Sebab, sudah ada Alquran dan hadis sebagai pedoman agar selamat di dunia dan akhirat.
3. Hati-hati berbuat dan bertingkah laku, karena Al-Qur’an menjelaskan bahwa lisan, tangan dan kaki, akan menjadi saksi dan menceritakan dengan rinci segala apa yang kita dilakukan.
Jawaban: Setuju
Alasan: Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah Swt melalui Q.S. Yāsīn/36: 65, yang berbunyi: "Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
4. Keselamatan manusia tergantung kepada kemampuannya dalam menjaga lisan. Karena itu, saat saya menjadi pengurus Rohis yang membidangi dakwah, maka setiap hari saya harus berbicara di depan umum.
Jawaban: Tidak Setuju
Alasan: Manusia tidak harus selalu berbicara. Apalagi jika sedang tidak bisa berbicara yang baik, maka lebih baik diam. Seperti sabda Rasulullah saw yang artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw. bersabda: “barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah berbicara yang baik, atau (jika tidak mampu) maka diamlah.” (HR. al-Bukhari)
5. Takut dipermalukan banyak orang, disebabkan aib yang dimiliki. Tetapi dalam kasus yang membawa maslahat yang lebih besar, aib seseorang boleh dibuka.