Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 31 Kurikulum Merdeka, Apresiasi Cerpen Lelaki yang Menderita Bila Dipuji: Sinopsis dan Tokoh Mardanu

photo author
- Sabtu, 28 September 2024 | 14:23 WIB
Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 31 kurikulum Merdeka. (Buku paket kelas 12)
Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 12 halaman 31 kurikulum Merdeka. (Buku paket kelas 12)

Pekerjaan administrasi adalah hal biasa yang begitu datar dan tak ada nilai istimewanya, tetapi untung Mardanu hanya empat tahun menjalankan tugas itu, lalu tanpa terasa masa persiapan pensiun datang.

Mardanu kemudian mendapat tugas baru menjadi anggota Komando Rayon Militer di kecamatannya. Di desa tempat dia tinggal, Mardanu juga bertugas menjadi Bintara Pembina Desa.

Selama menjalani tugas teritorial ini pun Mardanu tidak pernah menemukan kesempatan melakukan sesuatu yang penting dan bermakna, hingga dia sampai pada umur lima puluh tahun.

Kemenarikan cerpen ini terletak pada karakter Mardanu yang kontras dengan kebiasaan orang-orang di sekitarnya.

Di saat Mardanu mulai menerima pujian atas kerja kerasnya, dia justru merasa tidak nyaman dan menderita.

Pujian yang ditujukan kepadanya akan membuatnya merasa terbebani.

Hal ini kemudian memicu serangkaian peristiwa yang mengejutkan dan menggugah pikiran, di mana Mardanu harus menghadapi kebencian dan kecemburuan dari orang-orang yang sebelumnya memujinya.

2. Mardanu adalah seorang lelaki pensiunan Tentara yang merasa gagal karena tidak pernah berkesempatan menjalankan tugas untuk hal penting.

Mardanu yang awalnya senang saat dipuji pun lantas menjadi risih dan terbebani jika ada yang memujinya.

Mardanu memiliki dua orang anak yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen.

Mardanu akan merasa sangat risih ketika ada yang memujinya perihal dengan uang pensiunan yang utuh, badan yang sehat, anak mapan, dan burung piaraan.

3. a. Bagi Mardanu, pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharga dalam kehidupan.

b. Hal yang mendorong Mardanu melepas burung kutilang miliknya adalah ketika ia mendengar sang cucu yang bernama Manik bernyanyi Di pucuk pohon cempaka, burung kutilang bernyanyi….

c. “Biar kutilang itu bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka? Wah, itu luar biasa. Kakek hebat, hebat banget. Aku suka Kakek.” Manik melompat-lompat gembira.

Mardanu terkesima oleh pujian cucunya. Itu pujian pertama yang paling enak didengar dan tidak membuatnya menderita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X