Mahasiswa FTP USM Ikuti Pelatihan Jurnalistik Digital, Dapat Bekal Menulis Berita Langsung dari Praktisi

photo author
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 18:37 WIB
Mahasiswa FTP USM Ikuti Pelatihan Jurnalistik Digital
Mahasiswa FTP USM Ikuti Pelatihan Jurnalistik Digital

AYOSEMARANG.COM -- Organisasi Mahasiswa (Orma) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) menggelar Kegiatan Pelatihan Jurnalistik di Gedung V Prof Joetata Hadihardaja, Ruang 4.7, pada Jumat 9 Mei 2025.

Kegiatan yang diikuti oleh 26 mahasiswa terdiri dari perwakilan Dewan Mahasiswa (Dema), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) ini menghadirkan narasumber Direktur USM TV, Saiful Hadi, M.Kom.

Menurut ketua pelaksana Fajar Ahmad Gibran, tujuan dari digelarnya pelatihan berita digital adalah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi peserta dalam membuat berita digital yang unik dan menarik.

“Kami ingin pelatihan ini ada berkelanjutan sehingga para peserta bisa mempraktekkan hasil pelatihan dengan membuat release berita dan dikirim media masa,” ungkap Fajar.

Kegiatan pelatihan berita digital dibuka oleh Wakil Dekan FTP USM, Ir Dewi Larasati, M.Si. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal mahasiswa menghadapi tantangan dunia media digital yang berkembang pesat.

“Kegiatan ini sangat penting sebagai bekal bagi peserta untuk lebih mengembangkan potensi diri dalam pembuatan berita digital,” ungkap Ir Dewi Larasati.

Sementara itu, dalam Pelatihan Jurnalistik, Saiful Hadi dalam materinya menyampaikan tentang dasar-dasar jurnalistik yaitu 5W plus 1H.

“5W1H adalah singkatan dari lima kata tanya dalam bahasa Inggris (What, Who, When, Where, Why) dan satu lagi (How) yang digunakan dalam jurnalistik untuk menyusun sebuah berita yang lengkap dan informatif. 5W1H ini mengacu pada pertanyaan-pertanyaan dasar yang harus dijawab dalam sebuah berita, yaitu: Apa (What), Siapa (Who), Kapan (When), Dimana (Where), Mengapa (Why), dan Bagaimana (How),” ungkap Saiful.

“Dalam mengumpulkan informasi, setiap unsur dari 5W 1H dapat langsung ditanyakan kepada narasumber. Sehingga berita menjadi lengkap. Bahasa jurnalistik harus sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh semua orang. Bahasa jurnalistik juga harus singkat, padat, dan efektif untuk menghemat ruang dan waktu pembaca. Selain itu, bahasa jurnalistik harus netral, demokratis, dan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan atau kiasan,” tambahnya.

Pada pelatihan ini, para peserta diberikan materi teori, praktik langsung, pendampingan, dan monitoring.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat lebih mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis berita. Serta ia menambahkan untuk bisa menulis berita, seseorang senantiasa rajin membaca dan berlatih menulis agar kemampuan menulis berita terasah dengan baik. Semakin sering membaca dan berlatih menulis maka seseorang akan semakin meningkat skill jurnalistiknya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X