AYOSEMARANG.COM -- Universitas Semarang (USM) merayakan Dies Natalis ke-38 dengan pagelaran wayang kulit bertajuk Wahyu Makutoromo, Kamis 19 Juni 2025. Kegiatan ini digelar di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Jalan Soekarno-Hatta, dan dihadiri sejumlah tokoh akademik dan alumni ternama.
Pagelaran wayang menghadirkan dalang asal Kudus, Ki Dr Ir H Sunardi MPi MH, yang membawakan lakon Wahyu Makutoromo, sebuah cerita yang sarat makna tentang kepemimpinan, kearifan, dan kebijaksanaan.
Rektor USM, Dr Supari ST MT, dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun komitmen bersama untuk menjadikan USM sebagai institusi unggul dan berkarakter.
"Mari kita mesti punya komitmen terhadap unggulnya USM. Berpedoman pada kebaikan bersama. Saling mengingatkan dalam kebenaran dan jangan lupa, bersabar," ujarnya.
Menurut Supari, Wahyu Makutoromo merupakan konsep spiritual dan filosofis yang menekankan pentingnya kepemimpinan yang berakar pada kebijaksanaan, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur.
Ia menyebutkan bahwa dalam falsafah Jawa dikenal ajaran Hasta Brata, delapan prinsip kepemimpinan yang bersumber dari sifat-sifat alam semesta. Prinsip-prinsip ini antara lain:
Matahari: memberi cahaya dan inspirasi, peduli terhadap kehidupan
Bulan: menciptakan ketenangan dan keteduhan
Bintang: memicu inspirasi dan semangat berkarya
Mendung: simbol kemampuan beradaptasi dan kepekaan terhadap perubahan
Bumi: stabil, tidak mudah terguncang atau terpancing emosi
Samudra: kuat dalam menerima dan memberi
Api: penuh semangat dan harapan, tidak mudah menyerah
Angin: fleksibel dan peka, meskipun sering tak terlihat