"Tak hanya ilmu agama, namun juga kedokteran, psikologi, farmasi, ekonomi, dan pertanian," jelas Lutfi, menunjukkan luasnya disiplin ilmu yang bisa dieksplorasi di Negeri Piramida.
Ia juga menyebutkan, reputasi perguruan tinggi Mesir kian diakui secara global. Dalam pemeringkatan QS World University 2025, 15 universitas Mesir masuk daftar, tiga di antaranya menempati posisi teratas: Cairo University, The American University in Cairo, dan Ain Syams University in Cairo.
"Jika kiblat ibadah umat Islam adalah Ka’bah, maka kiblat ilmu pengetahuan Islam adalah Al-Azhar," tutur Lutfi. Ia menyebut Al-Azhar sebagai magnet utama bagi mahasiswa Indonesia yang ingin mendalami ilmu keislaman berbasis prinsip Aswaja.
Ia menambahkan bahwa kerja sama Indonesia–Mesir juga merambah bidang olahraga dan budaya. Salah satunya adalah diakuinya pencak silat sebagai cabang olahraga resmi di Mesir.
Mengakhiri pemaparannya, Lutfi Rauf menyampaikan harapan agar kerja sama pendidikan tak hanya berhenti di atas kertas.
"Kita sudah banyak melakukan MoU, namun itu harus ada realisasinya. Jadikan MoU sebagai langkah awal yang baik," pungkasnya.