SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Perjalanan wisata keluarga besar Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) ke Banyuwangi berlangsung penuh canda tawa.
Suasana gayeng terasa sejak dalam perjalanan, saat salah satu dosen, Susanto, melantunkan lagu “Paijo” milik Zaskia Gotik.
''Paijo, Paijo ditinggalke bojone. Jarene ra kuat ngeragati wedak pupure. Paijo, Paijo ditinggalke bojone. Jarene ra kuat ngeragati wedak pupure''.
Lirik itu membuat rombongan pecah dalam gelak tawa. Bukan karena merdu, melainkan suara fales Susanto saat sampai di bait berikutnya:
''Jo Paijo opo koe ra kroso. Saben dino kowe dadi omongane tonggo. Jo Paijo opo koe ra isin. Saben ketemu konco koncomu kabeh mbatin. Opo mbiyen koe ora kelingan. Naliko ngucap janji pas dadian. Jare bakal ngopeni sak lawase. Eee saiki malah mbok siak siakke''.
Wisata 3 Hari ke Banyuwangi
Selama tiga hari, keluarga besar FTIK yang dipimpin Dekan, Prind Triajeng Pungkasanti, S.Kom, M.Kom, menikmati wisata edukatif dan rekreasi di Banyuwangi. Mereka mengunjungi Pulau Tabuhan, Taman Nasional Baluran, Panorama De Djawatan Benculuk, hingga Pantai Pulau Merah.
''Selain mengunjungi tempat-tempat wisata, kami juga mendapat kehormatan singgah di Desa Adat Osing Kemiren. Kami disambut dengan Tari Gandrung dan disuguhi Pecel Pitik Desa Adat Osing Kemiren. Kami merasa puas bisa menikmati tempat-tempat wisata dan adat serta budaya di Banyuwangi yang masih dilestarikan,'' kata Prind.
Pengalaman Snorkeling dan Africa Van Java
Tak hanya wisata budaya, rombongan juga menjajal snorkeling di Bangsring Underwater, Pulau Tabuhan. Meski seru, sebagian peserta mengaku kesulitan menggunakan alat snorkeling.
''Sebenarnya saya bisa berenang, tapi karena tidak pernah memakai alat snorkeling, jadinya malah tidak bisa bernafas saat melihat ikan di dalam laut,'' kata Prind.
Pengalaman menarik juga datang dari Mas Mulyono yang menaiki kabin jeep mengelilingi Taman Nasional Baluran, destinasi yang dijuluki “Africa Van Java”.
''Susananya memang seperti di Afirica, karena cuacanya cukup panas dan gersang tandus. Sayangnya di situ tidak ada singa atau macan. Kalau ada singa dan macan, pasti kijang-kijang di situ sudah menjadi santapan singa,'' ujarnya.
Selain fauna seperti banteng, kijang, kera ekor panjang, dan berbagai burung eksotis, pengunjung juga bisa berfoto di bawah Pohon Raisa, yang sempat muncul dalam video klip Raisa berjudul Jatuh Hati (2015).