AYOSEMARANG.COM -- Materi pada halaman 158 buku Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka membahas salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam, yaitu Isra’ Mi’raj. Meski berada dalam Bab 6 tentang menjauhi pergaulan bebas dan perbuatan zina, bagian ini juga memuat kisah perjalanan Rasulullah yang sarat pelajaran moral dan keimanan.
Dalam buku terbitan Kemdikbud Ristek karya Taufik Ahmad dan tim, peristiwa Isra’ Mi’raj dijelaskan sebagai perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW. Isra’ mengisahkan perjalanan Nabi dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina hanya dalam satu malam, dengan mengendarai Buraq. Sementara Mi’raj adalah perjalanan Nabi menembus langit hingga tiba di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya dapat dicapai oleh beliau atas izin Allah.
Peristiwa ini bukan sekadar sejarah, tetapi juga membawa pesan spiritual yang mendalam. Isra’ Mi’raj meneguhkan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah, memperkuat keyakinan umat, serta mengingatkan manusia agar selalu berada di jalan kebenaran. Tidak heran, umat Islam memperingatinya setiap 27 Rajab dalam penanggalan Hijriyah.
Pada halaman latihan, siswa diminta menganalisis salah satu tamsil yang diperlihatkan kepada Rasulullah SAW selama perjalanan Mi’raj, yaitu sekelompok orang yang memilih memakan daging busuk meski telah disuguhkan daging segar. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa hal itu merupakan gambaran balasan bagi orang yang berzina dan berselingkuh.
Baca Juga: Kunci Jawaban LKS Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 21 Tentang Tema Paragraf dan Analisis Teks
Kunci Jawaban Aktivitas 6.7 Halaman 158
Makna tamsil tersebut dapat dikaitkan dengan realitas masyarakat saat ini. Gambaran orang yang memilih daging busuk menunjukkan bahwa perbuatan zina atau perselingkuhan adalah pilihan yang buruk, merusak martabat, dan membawa kehinaan. Padahal, seseorang mungkin sudah memiliki pasangan halal dan kehidupan keluarga yang sah.
Fenomena serupa juga terjadi di era modern. Godaan hubungan terlarang, perilaku tidak etis, atau tindakan yang menyimpang dari norma sering muncul di tengah kemudahan akses informasi dan lingkungan sosial yang semakin bebas. Tamsil ini menjadi pengingat bahwa memilih jalan yang salah, meski tampak menyenangkan sesaat, hanya akan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Pesan penting dari kisah ini adalah menjaga diri dari godaan yang merusak, menghormati ikatan yang halal, serta menjunjung tinggi akhlak dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Pelajaran ini relevan bagi siswa maupun masyarakat luas untuk menghadirkan perilaku yang lebih bertanggung jawab.