Disdikbud Jateng Putuskan Sekolah Enam Hari Mulai Januari 2026, Siswa Bakal Dapat Ritme Baru

photo author
- Kamis, 20 November 2025 | 13:56 WIB
Ilustrasi. Disdikbud Jateng akan kembali menerapkan sekolah enam hari. (smadangawi.sch.id)
Ilustrasi. Disdikbud Jateng akan kembali menerapkan sekolah enam hari. (smadangawi.sch.id)

AYOSEMARANG.COM -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah memastikan kesiapan penerapan kembali sekolah enam hari untuk jenjang SMA SMK mulai semester depan, yakni Januari 2026.

Hasil kajian menunjukkan jadwal belajar yang padat membuat banyak siswa mengalami kelelahan secara fisik maupun mental.

Kepala Disdikbud Jateng, Sadimin, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah teknis agar perubahan ini berjalan optimal.

Baca Juga: PSIS Semarang Siapkan Kejutan Besar di Bursa Transfer, Pastikan Negosiasi Hampir Rampung

Salah satunya adalah penataan ulang distribusi guru, sehingga guru bisa mengajar di sekolah yang lebih dekat dengan domisili.

Menurutnya, efisiensi jarak mengajar berperan besar dalam menjaga kualitas pembelajaran di tengah perubahan pola sekolah.

Durasi belajar hingga 10 jam sehari dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan remaja yang juga memerlukan waktu untuk bersosialisasi, mengikuti kegiatan TPQ, serta mengembangkan minat maupun bakat di luar akademik.

Namun, ia mengakui proses redistribusi guru belum bisa sepenuhnya merata karena ketidakseimbangan jumlah guru dan lokasi sekolah. Upaya tersebut tetap dikejar agar sistem enam hari dapat berjalan efektif di seluruh wilayah.

Sebelumnya, Pemprov Jateng melakukan kajian ulang terhadap model lima hari sekolah yang pernah diterapkan beberapa tahun terakhir. Kajian tersebut melibatkan akademisi, pakar pendidikan, hingga kelompok masyarakat.

Baca Juga: Identitas AKBP B Terungkap, Saksi Kunci Kematian Dosen Untag di Hotel Semarang

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen, menyampaikan bahwa tujuan awal sekolah lima hari adalah memberi ruang lebih luas bagi siswa untuk berkumpul dengan keluarga.

Namun kondisi di lapangan menunjukkan mayoritas orang tua justru bekerja enam hingga tujuh hari per pekan.

"Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak. Maka ada satu hari yang tanpa pengawasan," ujarnya pada 2 Oktober 2025 lalu.

Ia menekankan bahwa penerapan kembali sekolah enam hari merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi – Taj Yasin untuk memperkuat perlindungan anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X