SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Keliling dunia merupakan salah satu motivasi bagi mereka yang sedang menjalankan pendidikan di sekolah pelayaran. Seperti halnya taruna-taruni Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang juga mempunyai keinginan untuk bergabung dengan perusahaan asing yang bonafide.
Salah satu crewing agency terbaik di Indonesia yaitu Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) melaksanakan rekrutmen kadet yang nantinya akan ditempatkan di kapal-kapal dengan bendera asing. Pada kesempatan ini Direktur BSM, Capt. Akhmad Subaidi, M.Mar., AFNI., didampingi oleh Adeleida Sumayow selaku Fleet Personnel Manager, Elsya Agustina selaku Marine Training Officer, dan Yaenal Arifin selaku Assistance Recruitment Officer, hadir untuk melakukan rekrutmen.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pembantu Direktur I, Dr. A. Agus Tjahjono, M.M., M.Mar.E, belum lama ini. Dalam sambutannya Agus berpesan kepada taruna agar kesempatan emas ini jangan disia-siakan dan menyakinkan taruna bahwa ilmu yang didapatkan di kampus ini sudah menyatu terhadap kebutuhan industri dunia maritim.
Baca Juga: KTP Digital Mulai Diterapkan di Kota Semarang, Ini Cara Pembuatan KTP Digital untuk Warga Semarang
Mengawali agenda kegiatan dilaksanakan kuliah umum dengan narasumber Capt. Akhmad Subaidi, M.Mar., AFNI., kepada seluruh taruna-taruni semester III yang berjumlah 380 taruna, Capt. Subaidi menyampaikan bahwa kehidupan di kapal adalah kehidupan extraordinary yang mana jauh dari kehidupan sehari-hari seperti di darat.
Risiko yang dihadapi juga sangat besar mengingat adanya bahaya tubrukan, kandas, dan badai yang bisa datang kapan saja. Selain itu, inovasi dan motivasi harus dimiliki oleh taruna agar dapat sukses berlayar, menjadi pelaut yang handal, dan berdaya saing internasional secara global.
Setelah kuliah umum selesai, BSM langsung melaksanakan rekrutmen kadet melalui metode wawancara dan tes akademik secara online kepada 20 taruna program studi nautika dan 20 taruna program studi teknika. Taruna yang lolos pada seleksi wawancara akan diberikan akses untuk mengikuti tes akademik.
Tes wawancara dilakukan menggunakan pengantar bahasa inggris untuk menyaring taruna yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang cakap karena kedepannya taruna ini akan ditempatkan di kapal-kapal yang memiliki kru dari beberapa wilayah yaitu Eropa, Asia Tengah, Asia Timur dan kru dari kawasan Asia Tenggara.***