AYOSEMARANG.COM -- Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini semakin merambah berbagai sektor pekerjaan. Tak sedikit profesi manusia yang mulai tergantikan oleh sistem otomatis. Kondisi ini tentu membuat para calon mahasiswa lebih berhati-hati dalam memilih jurusan kuliah, bukan hanya sekadar mengejar gaji tinggi, melainkan juga mempertimbangkan peluang kerja jangka panjang.
Menariknya, data terbaru dari Federal Reserve Bank of New York mengungkap bahwa beberapa jurusan yang relatif aman dari ancaman AI justru berasal dari bidang non-teknologi. Jurusan ini dinilai tetap membutuhkan keterampilan manusia yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
Berikut adalah lima jurusan kuliah dengan prospek kerja yang masih luas meski era AI terus berkembang:
Baca Juga: 11 Kipas Angin Bagus dan Hemat Energi 2025, Merek Awet, Hemat Listrik, dan Berkualitas
1. Pendidikan Khusus
Guru pendidikan khusus memiliki tingkat pengangguran yang sangat rendah, hanya sekitar 1 persen. Profesi ini membutuhkan keahlian membangun interaksi personal, penilaian mendalam, serta kemampuan menyesuaikan metode pembelajaran untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
AI memang bisa membantu administrasi, namun tidak dapat menggantikan sentuhan manusia dalam membimbing anak-anak berkebutuhan khusus. Di beberapa negara, kekurangan tenaga pengajar di bidang ini justru membuka peluang karier yang lebih besar.
2. Teknik Sipil
Jurusan teknik sipil masih menjadi pilihan aman karena pembangunan infrastruktur tidak bisa sepenuhnya diotomatisasi. Insinyur sipil bertugas menganalisis faktor keselamatan, keberlanjutan, hingga kondisi lingkungan yang kompleks.
Dengan tingkat pengangguran yang rendah, sekitar 1 persen, lulusan teknik sipil dipastikan tetap dibutuhkan di masa depan. Pembangunan jembatan, jalan raya, dan gedung-gedung akan terus berlanjut meskipun teknologi berkembang pesat.
Baca Juga: Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 149 Aktivitas 7 Peran Sosial Ganda di Keluarga dan Masyarakat
3. Keperawatan
Bidang kesehatan selalu memiliki permintaan tinggi, salah satunya keperawatan. Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS memprediksi kebutuhan perawat akan meningkat hingga 6 persen sampai tahun 2031, dengan lebih dari 200 ribu lowongan baru setiap tahunnya.
Walaupun AI bisa membantu dalam diagnosis, perawat tetap memiliki peran penting yang tak tergantikan, terutama dalam memberikan perawatan langsung, empati, serta kemampuan membaca kondisi pasien melalui isyarat non-verbal.