pendidikan

Aktivitas 12 IPS Kelas 7 Halaman 221: Jawaban tentang Tokoh Inspiratif

Jumat, 26 September 2025 | 22:06 WIB
Jawaban IPS kelas 7 aktivitas 12 halaman 221. Profil lengkap Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional inspiratif. (Meta)

AYOSEMARANG.COM -- Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 SMP, siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga diajak memahami bagaimana tokoh-tokoh penting berperan dalam mengembangkan daerah.

Pada buku IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka edisi revisi 2023 karya Muhammad Nursa'ban dan Supardi, terdapat tugas di halaman 221 yang mengajak siswa melakukan wawancara dengan tokoh atau komunitas lokal yang memberi kontribusi nyata bagi daerahnya.

Melalui Aktivitas 12 ini, siswa diajak bekerja dalam kelompok untuk menumbuhkan kreativitas, bernalar kritis, sekaligus meneladani semangat tokoh bangsa. Salah satu contoh tokoh yang bisa dijadikan jawaban adalah Ki Hadjar Dewantara, pahlawan pendidikan nasional dari Yogyakarta.

Tahap 1: Wawancara Tokoh Lokal

Dalam instruksi, siswa diminta menyiapkan daftar pertanyaan seputar asal-usul, riwayat pendidikan, peran tokoh, hingga prestasi yang dicapai. Pertanyaan ini membantu menggali informasi lebih mendalam tentang kontribusi tokoh dalam pembangunan daerah.

Baca Juga: 1.855 Dapur Umum SPPG Program MGB Telah Beroperasi di Jateng, Pemprov Terus Upayakan Akselerasi

Tahap 2: Menyusun Jawaban

Setelah melakukan wawancara, siswa diminta menjelaskan peran tokoh, sifat yang bisa diteladani, serta menyusun infografik digital untuk dipublikasikan agar mendapat tanggapan dari teman-teman.

Contoh Jawaban Aktivitas 12 IPS Kelas 7 Halaman 221

Tokoh yang dipilih adalah Ki Hadjar Dewantara dengan profil sebagai berikut:

Nama asli: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Lahir: Yogyakarta, 2 Mei 1889
Latar belakang: Bangsawan Keraton Yogyakarta, kemudian mengganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara agar lebih dekat dengan rakyat.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 60, Konsep Pendapatan Nasional

Riwayat pendidikan:

- Menempuh sekolah di ELS (Europese Lagere School).
- Belajar di STOVIA (sekolah dokter pribumi di Batavia) namun tidak selesai karena sakit.
- Banyak belajar secara mandiri tentang pendidikan, kebudayaan, dan politik.
- Mendapat beasiswa ke Belanda untuk memperdalam ilmu pendidikan serta gerakan sosial.

Halaman:

Tags

Terkini