pendidikan

Dies Natalis ke-41, Unika Semarang Punya Metode Pengajaran Tak Bakal Dikalahkan AI

Sabtu, 5 Agustus 2023 | 13:21 WIB
Dosen Unika Semarang Ferdinandus Hindiarto bersama para dosen saat merayakan Dies Natalis ke-41. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

“Tidak akan ada (mahasiswa) yang menikmati jika model pembelajaran seperti ini. Serius! Informasi kan mudah didapat dari kecerdasan buatan. Itu tantangan berat kami. Tapi kami tetap komitmen maksimal,” tandas dia.

Maka dalam hal ini, Dosen Unika Soegijapranata Semarang Peter Ardhianto PHD punya gagasan mutakhir.

Gagasan itu juga bakal dibacakan oleh Peter dalam Orasi Ilmiah berjudul "Future of Higher Education in Distuptive World".

Dalam narasi tersebut Peter menekankan bahwa peran dosen pada era Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan bisa terpengaruh.

Oleh sebab itu menurutnya Dosen tak hanya transfer ilmu tapi harus membuat suasana perkuliahan makin menyenangkan.

Baca Juga: Memulai Tahun 2023, Unika Semarang Resmikan Logo Baru SCU

Peter mengatakan teknologi kecerdasan buatan berkembang pesat. Dia menyebut, kecerdasan buatan memudahkan manusia dalam pekerjaan.

“Lalu jika begini, bagaimana masa depan kampus? Bagaimana masa depan dosen?. Apakah dosen terancam? Ini pertanyaan yang kerap muncul,” kata Peter.

Dia menuturkan karena kecerdasan buatan, dosen sempat berasumsi dan cemas apakah dia akan tetap dipekerjakan dan mendapat gaji atau tidak.

Dia menegaskan bahwa pendidik atau dosen tak perlu khawatir dan tak akan terganti oleh kecerdasan buatan.

“Posisi dosen malah makin jelas, bukan kabur. Tuntutannya adalah membangun suasana kelas yang menarik. AI itu tidak bisa memotivasi, empati dan membentuk kegiatan kolektif” ucapnya.

Baca Juga: Apa Itu Dashboard SIM KIP Kuliah 2023? TERNYATA Begini Cara Mengaksesnya

Selain itu, dosen juga harus mampu membangun motivasi belajar mahasiswa. Sebab kecerdasan buatan tak bisa membangun motivasi belajar.

“Perlu juga keterlibatan dan kolaborasi dengan prodi lain. Kalau ada keterlibatan maksimal antara dosen dan mahasiswa, motivasi terbentuk,” terang dosen Prodi Desain Komunikasi Visual Unika ini.

Maka dari itu, para dosen terlebih dosen senior harus bisa berubah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Jangan hanya seperti memberikan ceramah atau kutbah.

Halaman:

Tags

Terkini