AYOSEMARANG.COM -- Suporter PSIS diduga menjadi korban penembakan peluru karet oleh aparat saat terjadi kericuhan di stadion Jatidiri Semarang, Minggu 22 Desember 2024, lalu.
Hal itu terjadi ketika polisi berusaha membubarkan massa aksi boikot saat pertandingan PSIS Semarang vs Malut United.
Kondisi semakin memanas ketika polisi menembakkan gas air mata hingga peluru karet.
Kejadian tersebut membuat jatuhnya korban luka-luka di pihak suporter PSIS.
Baca Juga: Persija Gigit Jari, Alfeandra Dewangga Masih Setia dengan PSIS Semarang hingga 2027
Salah satunya mengalami luka diduga akibat terkena tembakan peluru karet.
Polda Jateng akhirnya buka suara terkait kejadian yang berlangsung pada sore hari itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng Kombes Artanto menegaskan, kepolisian tidak melakukan penembakan apalagi dengan peluru karet.
"Dalam pengamanan aksi unras atau pengamanan bola, polisi tidak dilengkapi dengan peluru karet," ujar Artanto dikutip, Sabtu 28 Desember 2024.
Kabar adanya penembakan tersebut membuat supoter PSIS melakukan aksi protes ke Markas Polda Jateng, Kamis 26 Desember 2024.
Baca Juga: Suporter PSIS Jadi Korban Luka-luka Kericuhan dengan Polisi, Diduga Tertembak Peluru Karet
Mereka menuntut kejalasan terkait dugaan tindakan represif kepolisian saat kericuhan yang terjadi di stadion Jatidiri itu.
"Menurut keterangan korban peluru karet, ada lubang di tangan kiri," kata Ragil, salah satu suporter.
Dia mengungkapkan ada banyak suporter yang ternyata mengalami tindakan kekerasan dari aparat. Namun yang melapor ada enam orang.