Soroti Online Abuse, Komisaris PSIS: Maido Boleh, tapi Jangan Menyerang Personal

photo author
- Kamis, 20 Januari 2022 | 15:04 WIB
Komisaris PSIS Semarang, Junianto menyoroti online abuse yang menyerang personal atlet di Indonesia. (dok PSIS Semarang)
Komisaris PSIS Semarang, Junianto menyoroti online abuse yang menyerang personal atlet di Indonesia. (dok PSIS Semarang)

SURABAYA, AYOSEMARANG.COM – Soroti online abuse, Komisaris PSIS maido boleh, tapi jangan menyerang personal.

Online abuse atau kekerasan di dunia maya sudah sangat santer di Indonesia dan bisa menimpa siapa pun. Pelaku online abuse bisa dari semua kalangan dan menyerang siapa saja di era digital seperti sekarang ini.

Tanpa kecuali di dunia sepak bola Tanah Air. Semua tim, pelatih, ofisial, bahkan manajemen tim sepak bola di Indonesia merasakan betapa ganasnya online abuse dari warganet.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Ayu Thalia Buka Jalan Damai dengan Anak Ahok

Komisaris PSIS Semarang, Junianto menyoroti tindakan online abuse yang marak terjadi di tengah berjalannya kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

Online abuse atau kekerasan di dunia maya bisa menimpa siapapun di era digital termasuk PSIS yang saat ini dimiliki oleh Junianto.

Menurut pengusaha yang berdomisili di Surabaya ini, sebuah kritikan atau masukan saat PSIS tengah under perform memang hal yang cukup wajar mengingat itu merupakan sebuah gambaran rasa sayang dari fans.

Baca Juga: Selebgram Ayu Thalia Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik Anak Ahok

Namun Junianto menyoroti lontaran-lontaran yang kurang sedap dan terus dilakukan berulang-ulang.

“Saya sangat setuju kritik atau istilah jawanya maido karena itu dinamika suatu klub sepak bola sebagai checks and balance,” tegas Junianto di sela-sela kegiatannya di Surabaya, Kamis 20 Januari 2022.

“Tapi kalau sampai keterlaluan dan bahkan mempengaruhi psikologi atlet atau pemain juga bisa dianggap sebagai sebuah kejahatan di dunia maya atau istilahnya online abuse. Dan itu saya sangat tidak setuju,” sambung Pemilik Wahyu Agung Grup ini.

Baca Juga: 4 Teknik Relaksasi yang Ampuh Usir Stres

Junianto mengatakan, bahwa kejadian online abuse selama ini dibiarkan berulang dan dianggap sebagai sebuah hal yang cukup wajar. Namun seyogianya Junianto juga meminta kepada warganet untuk dapat mengontrol kritikan atau komentar.

“Tindakan online abuse jangan sampai jadi hal yang diwajarkan. Apalagi kalau sampai terus menyerang personal pemain, ofisial, atau siapa pun itu. Kritik atau maido dengan hal yang membangun. Support atau dukungan dari suporter itu sangat dibutuhkan oleh adek-adek pemain,” tegas Junianto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Budi Cahyono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X