PEDURUNGAN, AYOSEMARANG.COM - Saat menjadi penentu kemenangan PSIS Semarang di final Kompetisi Perserikatan 1987, gol Syaiful Amri tercipta lewat asisst cantik dari Budi Wahyono.
Budi Wahyono memang di tahun itu menjadi winger yang menakutkan dari sisi sayap PSIS Semarang.
Bahkan sebagai winger yang atraktif milik PSIS Semarang, Budi Wahyono tidak hanya bisa menendang dengan baik dengan satu kaki dominan, tapi juga kanan-kiri sekaligus.
Baca Juga: Borong Puluhan Foto dan Video Syur Dea OnlyFans, Marshel Widianto Siap Diperiksa
Winger berbahaya itu kini sudah berusia 61 tahun. Saat ditemui di rumahnya, Budi Wahyono baru saja selesai mengayuh sepeda.
"Saya nggak bisa kalau nggak gerak," ujarnya Rabu 6 April 2022.
Pria tiga orang anak itu kemudian menceritakan bagaimana perjalanan kariernya dari nol sampai bisa berjaya bersama PSIS Semarang bahkan Timnas Indonesia.
Budi mengawali kisahnya dari sebuah ingatan masa kecil di lapangan Peterongan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Kamis, 7 April 2022
Di sana dia menghabiskan sore harinya untuk bermain sepak bola jalanan. Lambat laun ada seseorang yang memintanya ikut klub sepak bola karena dinilai Budi punya bakat.
Akhirnya Budi menuju klub sepak bola amatir Pemuda Mrican Complex (PMC) yang biasa bermain di Lapangan Mrican.
"Dari sinilah jalan hidup sepak bola saya dirintis. Waktu itu ada Porwakos Semarang dan dilihat oleh Pelatih Halilintar untuk masuk ke PSIS Yunior pada tahun 1979," ungkap Budi yang saat ini tinggal di Plamongan Hijau.
Setelah masuk ke PSIS Yunior, Budi mulai promosi ke PSIS Senior pada tahun 1981.
Sampai PSIS senior awalnya perjalanan karier Budi tidak mudah. Budi mengaku dia selalu jadi cadangan selama dua musim.