Gandeng Bank Indonesia, Pemkot Semarang akan Bentuk Toko TPID untuk Tekan Inflasi

photo author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 21:15 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai rakorwil TPID di Hotel Tentrem (Humas Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai rakorwil TPID di Hotel Tentrem (Humas Pemkot Semarang)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kota Semarang menggandeng Bank Indonesia mendirikan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan angka inflasi di Kota Semarang.

Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Rakorwil TPID) di Tentrem Hotel Semarang, Kamis (19/10/2023).

Menurut Mbak Ita, sapaan akrabnya, Toko TPID yang rencananya akan berlokasi di Kanjengan ini akan menjadi 'food station'.

Baca Juga: Apa Arti Heart Eyes Viral di TikTok? Begini Arti Komentar Pratama Arhan untuk Sang Istri Azizah Salsha

Ini menjadi upaya terpadu untuk mengendalikan inflasi pangan dengan menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga.

"Jadi nanti Toko TPID ada di Kanjengan. Yang mengelola adalah dari BUMP (Badan Usaha Milik Petani)," ujar Mbak Ita.

Ia menyebut, konsep Toko TPID hampir sama dengan Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman).

Baca Juga: 5 Hotel di Semarang dengan Kolam Renang Harga Terjangkau di Bawah Rp500 Ribu, Cocok untuk Liburan Keluarga

"Hanya saja Pak Rahman kan mobile dari satu kelurahan ke kelurahan lain. Namun kalau Toko TPID akan terpusat di Kanjengan dan tentu disupport oleh Bank Indonesia," jelasnya.

Mbak Ita mengaku jika rencana launching Toko TPID akan berlangsung pada awal November 2023 yang akan dilakukan oleh PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.

Tak hanya itu, Mbak Ita juga akan melaksanakan delapan arahan PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dalam Rakorwil TPID.

Baca Juga: Peternak Sapi Perah di Batang Ditarget Nestle 200 Liter Per Hari, Pj Bupati Lani: Kita Baru Mampu 14 Liter

"Ada delapan langkah yang harus dilakukan untuk pengendalian inflasi. Karena inflasi month to month (m-to-m) pada September 2023 naik dari 0,33 menjadi 0,41. Itu naiknya tajam sekali dan faktor pemicunya adalah kenaikan harga beras dan gula," ujar Mbak Ita.

Makanya, lanjutnya, PJ Gubernur memberi delapan arahan delapan kepada Kepala Daerah yang hadir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Talhah Lukman Ahmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X