Inovasi Pemkab Kendal Turunkan Stunting, Mulai Sedekah Bulanan hingga Sehari Dua Telur

photo author
- Senin, 23 Oktober 2023 | 14:55 WIB
Sosialisasi penurunan angka stunting di Pendopo Kecamatan Kaliwungu Senin 23 Oktober 2023. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)
Sosialisasi penurunan angka stunting di Pendopo Kecamatan Kaliwungu Senin 23 Oktober 2023. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Inovasi Pemerintah Kabupaten Kendal dalam upaya menekan angka stunting banyak dilakukan. Program mulai sedekah bulanan hingga bapak dan bunda asuh anak stunting dan sehari dua telur dilaksanakan.

Program inovasi ini terbukti bisa menekan angka stunting, meski saat ini Kabupaten Kendal masih berada di urutan ke 8 dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Sosialisasi juga terus digalakan agar pemahaman tentang upaya penurunan angka stunting bisa dijalankan dengan baik. Kepala Bidang KSPK, DP2KBP2PA Kabupaten Kendal, Sudarni menyebutkan pihaknya terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, KUA, Pengadilan Agama, hingga penyaluran CSR Perusahaan untuk intervensi anak stunting dengan pemberian makanan tambahan.

Ia mengungkapkan, prevalensi Balita Stunting Kabupaten Kandal berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia tahun 2022 adalah 17,5 persen.

“Indonesia di 2024 harus mencapai 14 persen, jadi kita masih punya PR 3,5 persen. Sedangkan di Jawa Tengah prevelensi stunting 20,8 persen,” terangnya saat memberikan sosialisasi terkait stunting di kantor Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, senin 23 oktober 2023.

Dikatakan dari 20 kecamatan se Kabupaten Kendal, wilayah Kangkung menjadi yang paling banyak menyumbang angka stunting dengan angka prevelensi 20,44 persen atau 477 kasus. Sedangkan yang terendah ada di kecamatan Kaliwungu dengan 5,43 persen atau 160 kasus.

Ditambahkan, beberapa inovasi percepatan penurunan stunting dilakukan seperti SEBUNTING atau Sedekah Bulanan Penanganan Stunting. Diberikan untuk sasaran Audit Kasus Stunting sudah terlaksana di DP2KBP2PA, dan beberapa Kecamatan.

Kemudian ada Gerakan SEDULUR atau sehari dua telur , gerakan secara massif dimulai dari TPPS Kabupaten, Kecamatan Desa/kelurahan dalam mengintervensi bersama untuk baduta stunting.

Selain itu ada Inovasi Program Joko Ting-Ting atau Jogo Tonggo Kasus Stunting dengan melakukan pendampingan pengasuhan tetangga secara bergantian terhadap anak dengan kasus stunting yang tidak bisa diasuh oleh orang tua atau keluarga.

“Ada juga program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dan CSR stunting secara massif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X