PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM - Operasi gabungan yang terdiri Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Penyelamatan (Satpol P3KP) Tani dan Polri Kota Pekalongan menggelar patroli penyakit masyarakat (pekat).
Dalam operasi gabungan yang menyisir wilayah yang menjadi objek vital. Petugas juga memergoki sejumlah pemuda Kota Pekalongan melakukan pesta miras oplosaan di lapangan Mataram.
"Kami memang mendapat info dari masyarakat kaitannya dengan gangguan ketertiban umum. Salah satunya kami dapati muda-mudi tengah pesta miras di Lapangan Mataram, kami tanyai beli dimana, ketika mereka menjawab rata-rata belinya di daerah Kuripan Lor," kata Kepala Satpol P3KP, Sriyana melalui Kepala Seksi Pengumpulan Data dan Informasi, Ryan Panji Festian saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin 23 Oktober 2023.
Operasi gabungan kata Dia, sebagai upaya meminimalisir peredaran minuman keras untuk mewujudkan ketertiban di Kota Pekalongan.
Pasalnya, titik rawan penjualan miras lokasinya tempat itu-itu saja dan tersebar di berbagai kecamatan.
"Saat kami datang kesitu yang ditemukan berupa oplosan dengan harga murah, ternyata banyak anak muda beli miras oplosan. Miras oplosan tentu lebih merusak karena pemakainya para generasi muda,"katanya.
Operasi pekat gabungan tidak hanya di satu tempat saja, dalam patroli kali ini petugas juga memergoki dua orang yang lagi asik minum miras di Jalan Pelita 2 Kota Pekalongan.
"Saat kami operasi di Jalan Pelita 2 didapati dua orang lagi asik minum miras dengan barang bukti anggur merah 2 botol," jelasnya.
Oeprasi Gabungan juga menyisir di wilayah Kuripan yang berdasarkan informasi masyarakat ada salah satu warung yang menjual miras.
"Di Kuripan kita temukan 60 botol miras, kami bawa botol-botol tersebut ke Satpol P3KP, petugad juga meminta kartu keluarga (KK) yang bersangkutan dan membuat surat pernyataan supaya tidak jualan miras oplosan," beber Ryan.
Jika kedapatan menjual miras lagi kata Ryan, penjual akan diancam tindak pidana ringan (tipiring). Pihaknya juga akan melakukan operasi pekat secara rutin sebulan dua kali.
Operasi tak hanya menyasar peredaran miras tapi juga gangguan ketertiban lainnya seperti anak punk, pengamen jalanan, kos-kosan yang tidak sesuai peruntukannya, reklame tidak berizin.
"Kali ini fokus di miras harapannya ini bisa membuat efek jera. Kami juga berharap stakeholder jisa terus bekerja sama dengan kami," tandas Ryan.