KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Memasuki akhir bulan Oktober, kondisi perairan laut jawa di wilayah Kendal masih belum bersahabat untuk nelayan.
Nelayan di Kendal saat ini menghadapi tantangan serius akibat cuaca ekstrim dan angin kencang.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini, membuat para nelayan kesulitan dalam menangkap ikan yang merupakan mata pencaharian utama mereka.
Angin kencang yang telah melanda wilayah ini selama beberapa pekan terakhir, membuat para nelayan terpaksa membatalkan perjalanan mereka ke laut.
Seperti para nelayan di dermaga TPI Tawang, Rowosari mereka menghadapi risiko besar saat mencoba melaut dalam cuaca yang tidak stabil dan ombak tinggi.
Kondisi ini telah berdampak langsung pada pendapatan mereka dan ketersediaan ikan di pasar lokal.
Seorang nelayan Ngatenom warga Tawang Tengah mengaku angin kencang membuat banyak nelayan yang putar arah dan kembali ke dermaga.
“Banyak yang tidak berani melanjutkan perjalanan karena ombak besar. Tidak hanya itu angin kencang juga membuat ikan menjadi lebih sulit ditangkap,” katanya ditemui Kamis 26 Oktober 2023.
Dikatakan, biasanya para nelayan ini berangkat melaut dari pukul 04.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Namun karena kondisi cuaca sekarang ini sedang tidak bagus, banyak dari nelayan yang tidak melaut dan hanya menghabiskan waktu untuk memperbaiki mesin kapal maupun jarring.
Kondisi cuaca yang tidak bagus membuat tangkapan ikan menjadi berkurang, dalam kondisi cuaca normal biasanya dalam sehari ia bisa membawa pulang 1 kwintal hasil laut. Tetapi ketika cuaca buruk, hasil tangkapan hanya puluhan kilogram.
“Kalau sekarang jenis ikan yang paling banyak ditangkap adalah gembung, cumi dan teri. Hasil tangkapan tersebut dijual di TPI Tawang atau dijual sendiri karena sedikit,” imbuhnya.
Di dermaga TPI Tawang total ada 1.200 nelayan perahu kecil dan 50 kapal besar. Meraka mayoritas merupakan warga masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir Kendal.
Dampak dari tidak melautnya nelayan, sepanjang dermaga dan muara sungai Kutho berderet dan berjajar kapal nelayan.