David menambahkan, istri tersangka juga merupakan guru ngaji di kawasan itu. Hanya saja lokasi tempat mengaji itu berada di RT 1.
Meski demikian, aktivitas ngaji itu dilakukan di rumah PJ, namun akhirnya pindah ke RT lain karena muridnya makin banyak.
"Pak P setahu saya pagi itu kerja percetakan sore ngajar TPQ. Kalau korban tidak tahu ya ada berapa, tapi siswanya belasan," terangnya.
Senada, ketua RT 1, Towaf mengaku rumahnya sempat menjadi tempat PPA Polrestabes Semarang untuk meminta keterangan dari korbannya.
"Kemarin Jumat 17 November 2033 sempat dikumpulin di sini. Ada tiga mbak-mbak PPA," aku Towaf.
Towaf sendiri mengaku kaget dengan kabar tersebut karena PJ dikenal cukup alim dan agamis di lingkungan itu.
PJ bahkan sering mengisi khotbah di masjid dan memberikan nasihat.
"Ya tidak terpikirkan sama sekali begitu, terkejut. Beda banget dari citranya yang ditunjukan selama ini, apalagi korbannya anak-anak. Kasihan sekali," imbuh Towaf.