"Kami senang ada mall-mall baru yang mengusung green building. Ini adalah langkah yang baik meskipun memang saat ini sudah banyak yang mulai menggunakan konsep ini," ujarnya saat ditemui, Jumat 8 Desember 2023.
Lebih lanjut Robert menjelaskan bangunan green building dibuat sebagai bangunan yang berkelanjutan atau utamanya untuk menghemat energi. Menurutnya saat ini, bumi sudah banyak kehilangan energinya dan butuh banyak gerakan yang berkelanjutan.
"Kalau green building itu utamanya energi. Karena kita tahu dunia yang kita huni ini kan sudah terbatas, fosil, batu bara, minyak bumi sudah selalu dipakai maka harus dihemat. Lapisan ozon juga mungkin sedang kritis, hal itu ditunjukan oleh cuaca panas belakangan ini. Asap-asap yang memunculkan banyak karbon dioksida. Oleh karena itu bangunan berkelanjutan seperti ini harus diperbanyak," ucap Robert yang juga Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain di SCU Semarang.
Apabila melihat berbagai fasilitas yang dipaparkan tadi, Robert menuturkan jika Mall 23 Semarang sudah termasuk yang memenuhi kriteria 4 aspek bangunan yakni Kenyamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kemudahan. Menurutnya bangunan berkelanjutan tidak boleh mengesampingkan 4 aspek tadi.
"Green building tidak pakai AC, nggak papa asal nyaman. Kalau green building nggak pakai AC tapi membuat tidak nyaman berarti ngawur. Maka tidak boleh meninggalkan 4 tadi. Di samping itu menghemat energi. Banyak peraturan kesehatan tidak boleh menggunakan material toksik juga misalnya. Kemudian dia harus mudah akses," paparnya.
Selain itu, Robert juga mengapresiasi banyak bangunan di Semarang yang sudah memakai konsep green building termasuk di Mall 23 Semarang.
Pasalnya sampai saat ini green building banyak yang masih melakukan perdebatan terutama terkait investasi yang dikata mahal. Namun, lanjut Robert, tidak banyak yang melihat juga bahwa perawatan secara jangka panjang jauh lebih terjangkau.
Tidak hanya itu dalam membangun bangunan berkelanjutan memang banyak kriteria yang harus dipenuhi misalnya terkait dengan lokasi.
Pemilihan lokasi juga perlu menyesuaikan dengan arah matahari, Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bangunan green building tidak banyak memakai AC, oleh karena itu harus memperhatikan sirkulasi udara dan suhu ruangan.
"Green building memang agak terukur tapi dampaknya significant. Wajib punya kepentingan orientasi bangunan, misal mataharinya di sini ya bentuknya di sini. Itu semua nanti dicek supaya tidak ada bangunan yang salah orientasinya. Kalau dia buka baangunan besar tapi ngadepnya ke barat, aduh panas sekali. Akhirnya energinya tidak bisa ngirit. Untuk meredakan panas dia harus menyediakan AC. Yang mall-mall ini selalu kena pengecekan," ungkapnya.
Apa yang disampaikan oleh Robert tadi, langsung diperjelas oleh Presiden Direktur Paradise Indonesia, Anthony Prabowo Susilo. Katanya Mall 23 Semarang mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang berkomitmen dalam pembangunan dan operasionalnya dengan meminimalisir dampak lingkungan, mendukung masyarakat lokal, dan mematuhi standar tata kelola perusahaan yang tinggi.
"Kedua grup usaha ini juga berkomitmen untuk memastikan bahwa desain dan operasi mall mampu meminimalisir konsumsi energi dan sumber daya alam, serta memberi prioritas pada pemberdayaan masyarakat," paparnya,
Anthony menambahkan 23 Semarang mall adalah proyek ambisius yang akan mengubah wajah Semarang.
Dengan jejak langkah panjang, Paradise Indonesia berusaha mewujudkan salah satu pencapaian terbaru dengan pembangunan mall 23 Semarang ini.
"Dengan sirkulasi oval yang dinamis, facade bangunan bermotif batik, kolam ikan dan ruang terbuka hijau, supermarket, dua atrium
luas untuk acara indoor, mall ini menghadirkan banyak elemen yang menciptakan beragam pengalaman baru berbelanja dengan environment berbeda," pungkasnya.