KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Lingkungan Sekretariat Daerah Kendal menjadi wilayah yang rawan penyebaran nyamuk pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD) selain lingkungan sekolah.
Pemkab Kendal melakukan antisipasi dan melakukan fogging yang dilaksanakan sebulan sekali.
Menggandeng pihak ketiga, lingkungan Setda Kendal disemprot untuk mengurangi penyebaran nyamuk.
Memanfaatkan libur cuti natal, penyemprotan dilakukan ke seluruh lingkungan baik taman, selokan dan lokasi yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
Imron Riyanto, petugas dokter hama dari Semarang mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Setda Kendal melakukan fogging rutin sebulan sekali.
“Sasarannya di saluran air atau selokan dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” katanya Selasa 26 desember 2023.
Dirinya juga meminta masyarakat sedini mungkin melakukanpencegahan DBD dengan gerakan 3 M, seperti menguras dan menutup penampungan air. Kemudian membuang genangan air dan pohon lapuk di lingkungan rumah.
“Jangan sampai ada genangan air di sekitar rumah, karena itu akan dijadikan sarang pembiakan jentik nyamuk,” imbuhnya.
Sementara itu kasus DBD di Kendal pada awal musim hujan ini mulai marak.
Berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan Kendal, sepanjang bulan November tercatat 4 orang meninggal dunia akibat DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal Bambang Setyawan mengatakan, November 2023 ada 30 kasus DBD dengan rincian 26 pasien dirawat dan 4 pasien meninggal dunia.
“Rata-rata pasien penderita kasus ini masih anak-anak, sementara pada awal desember ini sudah ada satu pasien dirawat akibat gigitan nyamuk aedes aegypti,” terangnya.
Bambang menjelaskan, tren kasus DBD setiap bulannya selalu naik turun selama tahun 2023. Hal ini menunjukkan penyakit DBD ini tidak mengenal musim, pihaknya juga secara aktif melakukanpencegahan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
“Kita komunikasi ke setiap puskesmas untuk menggerakkan PSN 3M plus dan melakukan fogging. Upaya itu agar kasus DBD tidak semakin menyebar,” imbuhnya.