10 orang yang minum miras tadi sebelumnya memang punya kegiatan rutin: berkumpul dan menghabiskan waktu senggang untuk meminum miras.
Biasanya mereka minum Gedang Klutuk, sejenis miras yang masuk dalam kategori ciu. Namun hari itu menu yang diminum berbeda karena dalam rangka tester Andika yang hendak buka usaha miras.
"Menurut saya racikan Andika tidak enak. Bikin perut panas dan sesak di dada," katanya.
Perkara serius barangkali tidak berhenti di miras racikan Andika saja, tetapi saat minun miras racikan itu mereka juga mengikutsertakan pil koplo.
Kebetulan 4 orang yang tewas tadi adalah orang-orang yang meminum pil koplo tetapi ada satu orang yang selamat dan bersaksi yakni Syahrul Ramadhan.
"Ya saya juga ikut minum koplo. Masing-masing orang minum jumlahnya 10 butir," katanya.
Syahrul mengaku usai minum miras racikan dan pil koplo itu, dia tertidur sehari penuh pada Jumatnya. Esoknya dia panik karena rekan-rekannya satu persatu meninggal.
"Ya saya sempat takut. Takutnya saya ikut mereka," ucapnya.
Dalam rilis kasus, Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan jika polisi baru mendapat laporan pada Minggu 7 Januari 2024.
Begitu mendapat laporan polisi ikut merawat para korban termasuk mengarahkan salah satu korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Untuk saat ini, para pemuda yang terlibat pesta miras tadi masih berstatus saksi dan bisa saja naik menjadi tersangka.
"Ya, bisa jadi tersangka karena ada yang meninggal," ungkapnya.