SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - "Besok beli lagi ya Dod," pesan terakhir Andika, pemuda di Kuningan Semarang sebelum tewas karena pesta miras kepada Dodi yang masih hidup dan hadir di Mapolrestabes, Rabu 10 Januari 2024.
Pesan terakhir Andika itu disampaikan kepada Dodi, barangkali saat meracik miras di Kuningan Semarang bersama 9 rekannya yang lain.
Kata Dodi, Andika memang hendak mencoba peruntungan dengan dagang miras di Kuningan Semarang.
Baca Juga: Relawan Ganjar Pesta Miras Sebelum Dianiaya Oknum TNI di Boyolali? Polda Jateng Bakal Selidiki
"Dia mau jual minuman. Kita suruh nyobain. Kita memang rutin minum dan dia bilang besok beli lagi itu beli di tempat dia," ucapnya saat hadir bersama Guntur, Syahrul dan Izur.
Miras yang hendak dijual oleh Andika tak lain adalah miras racikannya racikannya sendiri. Andika mencampur etanol dengan sirup.
Dari racikannya itu, dia mungkin ingin jadi seseorang pengracik miras yang belum pernah ditemui di manapun. Dan hari itu, Kamis 4 Januari 2024, Andika mengetes miras eksperimentalnya kepada 9 rekannya.
Sehari selang tester di Kuningan atau tepatnya di rumah Guntur tersebut, rekan-rekannya meninggal secara beruntun. Satu orang dari 10 orang tadi meninggal dunia dengan nama Devi.
Baca Juga: Pengakuan Rekan Korban Pesta Miras Oplosan di Semarang Utara, Ternyata Tester Mau Jualan
Pada Sabtu 6 Januari 2024, Hendi dan Andika sendiri lalu terakhir pada Minggu 7 Januari 2024, Arya yang ikut merenggut nyawa.
6 lainnya yang tersisa adalah Syahrul, Guntur, Novan, Dodi, Izur dan Yoga. Mereka memang selamat namun sempat sakit hingga membuat mereka dirawat di rumah sakit.
Dodi, lanjutnya, berdalih bahwa dia tidak ikut meracik. Meski memang Andika membeli berbagai bahan etanol tadi dengan akun marketplacenya.
"Andika pakai akun saya. Dia beli 3 botol ukuran 600 ml. Saya bukan yang meracik. Cuma itu saja dan pas bikin suruh ambil air putih saja," sambungnya.
Baca Juga: Pesta Miras Oplosan Etanol 70 Persen di Dadapsari Semarang Makan Korban, 4 Pemuda Tewas