Lebih lanjut Edy menjelaskan jika materi perkuliahan Kewirausahaan diterapkan di 3 semester, mulai semester 3 sampai 5.
Sampai di semester 5, apabila ada mahasiswa yang bisa menjalankan satu bisnis selama satu semester, maka sudah dihitung menjalankan 20 SKS.
"Mungkin tidak perlu lagi mengikuti kegiatan kuliah lain apabila bisa melaksanakan kewirausahaan selama 1 semester. Itu mendapat nilai plus. Sehingga poin-poin selama 20 sks tadi dapat diberikan kepada mahasiswa yang punya bisnis," jelasnya.
Apa yang dilakukan oleh Unisbank ini, menurut Edy sejalan dengan kebijakan Kemendikbud mengenai Kampus Merdeka.
"Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah. Dalam hal ini Kemendikbud, bahwa kuliah itu tidak harus datang ke kampus. Tetapi juga salah satu poinnya dari Kampus Merdeka itu mampu mengimplementasikan kegiatan kewirausahaan selama kegiatan berlangsung selama kurang lebih satu semester dan pihak kampus bisa mengkonversikan setara 20 SKS," tambahnya.
Sementara dari pemenang pertama dengan ide Crom-Boloni, Zashika Dewina Hayya (20) mengungkapkan jika mereka diminta untuk membuat produk yang inovatif.
"Untuk saat ini cromboloni jadi buah bibir di kalangan anak-anak muda. Jadi kami tertarik membuatnya dengan memberikan perbedaan rasa yang belum ada. Biasanya cromboloni cuma coklat vanila, ataubtaro. Kami lebih eksplorasi rasa lain. Lalu ke depan kami akan membuat cromboloni yang lebih sehat dengan bahan baku aman. Agar cocok juga untuk orang diet atau orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu," terang mahasiswi jurusan Sastra Inggris semester 4 tersebut.
