Meski demikian, Masjid Agung Semarang menggelar kirab sebagai tanda prosesi yang membudaya.
Dalam kirab tersebut, takmir Masjid Kauman membawa dua Warak Ngendog yang didampingi pasukan dengan membawa tombak.
"Ini menggunakan kirab sebagai tanda bahwa Nyumet Dung ini akan kembali menjadi tradisi," tambahnya.
Setelah melewati kirab dan prosesi, Nyumet Dung akan rutin dibunyikan sebagai tanda masuk berbuka.
"Harapannya Nyumet Dung ini bisa menumbuhkan semangat masyarakat untuk berpuasa dan makin bangga dengan kebudayaan di Semarang," pungkasnya.
Selain Nyumet Dung tadi, Masjid Kauman juga sudah memiliki berbagai rangkaian kegiatan acara.
Hal ini disampaikan oleh Kyai Hanif Ismail, Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang menyampaikan semoga ibadah puasa kali ini selalu dipenuhi berkah.
"Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah innayah. Di dalam setiap bula. Suco ini umat Islam mustinya bahagia. Karena bulan suci ramdhan karna bulan ramadhan bukan hanya penuh maghfiroh. Allah akan melimpahkan pahala, rahmat, maghfirah dan lain-lainnya kepada umat islam," ungkapnya.
Maka untuk mencapai maghfirah itu, Hanif Ismail menuturkan di Masjid Agung Semarang sudah memiliki berbagai kegiatan mulai dari ba'da Subuh sampai ba'da tarawih.
"Kegiatan mulai besok pagi akan dilakukan tadarusan bersama, lalu kegiatan tafsir quran, bada ashar, kajian menjelang berbuka puasa, berbuka puasa bersama, sholat tarawih dan kegiatan tadarusan. Memasuki malam ke-27 nanti juga kamu akan ada sholat tasbih dan Mujahadah," pungkasnya.