Polisi Amankan 9 Warga Kebonagung Demak yang Rusak Jembatan, Termasuk Kepala Desa

photo author
- Selasa, 9 April 2024 | 11:10 WIB
Warga Kebonagung Demak yang merusak jembatan hanya untuk lewat truk sound sistem ditahan polisi.  (Istimewa)
Warga Kebonagung Demak yang merusak jembatan hanya untuk lewat truk sound sistem ditahan polisi. (Istimewa)

DEMAK, AYOSEMARANG.COM - Usai viral karena hendak menghancurkan jembatan, delapan warga Kebonagung Demak atau tepatnya di Desa Babat, plus kepala desa diamankan oleh polisi, Senin 8 April 2024.

Delapan orang dan kepala desa di Kebonagung Demak itu menghancurkan jembatan hanya karena untuk dilewati mobil bermuatan sound sistem untuk takbiran.

Berdasarkan informasi yang didapat, jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Dempet dan Kecamatan Kebonagung Demak.

Kasat Reskrim Polres Demak, Akp Winardi, mengatakan, berdasarkan informasi, pihaknya bersama Satlantas dan puluhan personil dalmas Polres Demak, mendatangi lokasi dan mengamankan para pelaku pengrusakan.

Baca Juga: Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp600 Ribu Batal sebelum Lebaran, Harapan Cair Tetap Ada

"Saat ini 9 orang terduga pelaku pengrusakan, telah kami amankan, satu orang kepala desa. Masih kami periksa," kata Winardi.

Lebih lanjut Winardi menyatakan, perusakan itu bahkan sudah atas izin kepala desa. Rencananya ada tiga truk dan mobil pick up yang akan melewati jembatan tersebut.

"Ada tiga truk dan satu mobil pickup muatan sound sistem. Itu tidak bisa masuk melewati jembatan. Dari pemeriksaan sementara, perusakan tersebut atas ijin kepala desa," lanjut Kasat Reskrim.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, menegaskan akan melakukan penilangan dan penahanan terhadap tiga truk, hingga satu bulan.

Baca Juga: Inisiatif Kepedulian Polres Pekalongan Kota: Membantu Tetangga di Bulan Ramadan

"Ini overload ya. Jadi kami lakukan penilangan dan penahanan armada di Polres Demak," ungkap Lingga.

Dari seorang sopir truk, Eko Yatno, mengaku tidak tau menahu terkait keputusan warga melakukan pengrusakan jembatan.

"Kita hanya ditugaskan untuk mengantar sound sistem. Tadi saya bilang ke warga, ini truk tidak bisa masuk karena sempit, silakan bagaimana," ujar Eko.

Selain itu kata Eko, sound sistem yang disewa dengan harga Rp 16 juta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X