Arti Kupat Jembut Bagi Warga Pedurungan, Tidak Hanya Pelipur Lapar saat Susah Tapi Juga Alat Protes

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 12:37 WIB
Anak-anak mengantre pemberian Kupat Jembut yang dibagikan oleh para sesepuh. Kupat Jembut memiliki arti penting bagi warga Pedurungan Semarang.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Anak-anak mengantre pemberian Kupat Jembut yang dibagikan oleh para sesepuh. Kupat Jembut memiliki arti penting bagi warga Pedurungan Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Kata Munawir, dulu sempat Kupat Jembut diisi dengan petasan sebagai bentuk protes situasi Indonesia sekitar tahun 1965.

Baca Juga: Gunungan Hasil Bumi Jadi Rebutan Warga di Tradisi Syawalan dan Merti Desa Boja

"Awalnya dulu pada tahun '65, bentuknya malah dikasih kupat dan mercon. Jadi mercon sampai sekitar tahun '85, sebagai bentuk protes keadaan waktu itu. Karena keadaan semakin baik, ekonomi semakin baik terus dikasih kupat dan jajanan. Sampai tahun 90-an ke sini mulai ada dikasih uang," ujar Munawir yang sudah mengikuti tradisi Kupat Jembut sejak kecil itu.

Kupat Jembut di Pedurungan digelar di dua tempat yakni di Kampung Jaten Cilik dan Gang Pedurungan Tengah II.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X