Kapolda Jateng Ikut Turun Tangan Atasi Keracunan Massal di Jomblang Semarang, 7 Orang Diperiksa

photo author
- Jumat, 7 Juni 2024 | 19:24 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi ikut melakukan penanganan keracunan massal di Jomblang Semarang.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi ikut melakukan penanganan keracunan massal di Jomblang Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi ikut turun tangan menangani masalah dugaan keracunan massal di Jomblang Semarang atau tepatnya di Jalan Tandang RT 6/RW 10, Kecamatan Candisari pada Minggu 2 Juni 2024.

Ahmad Luthfi menjenguk langsung warga Jomblang Semarang yang keracunan dan masih dirawat di RS Roemani.

Ditemui usai menjenguk warga Jomblang Semarang, Ahmad Luthfi menuturkan jika peristiwa ini harus jadi atensi publik.

"Kejadian yang jadi atensi publik pasien yang sebanyak 20 orang, harusnya 80 orang ya. Tadi sudah cek tinggal 15 orang, yang lima pulang," kata Luthfi di RS Roemani, Jumat 7 Juni 2024.

Baca Juga: Kronologi Warga Jomblang Semarang Keracunan Massal Usai Arisan PKK, Bermula dari Mie Goreng

Luthfi menambahkan tujuh orang diperiksa termasuk pasien. Kemudian sample dari makanan ringan berupa mi juga masih dicek.

"Masih dilakukan tes lab, dari hasil pemeriksaan tujuh orang saksi termasuk saksi korban yang sakit, hasil lab belum keluar nanti polri akan telusuri apakah ada penyebab daripada keracunan ini apa. Yang jelas lalai belum sampai menyebabkan meninggalnya orang. Minimal polri tahu ini ada sesuatu yang perlu diselidiki terkait lab yang dikandung makanan," jelasnya.

Sedangkan dari Humas RS Roemani, Sigit Budiarto memaparkan ada 12 pasien yang dirawat di sana dan beberapa diantaranya berencana pulang hari ini.

Para pasien itu datang tidak bersamaan yaitu antara tanggal 4 Juni sampai 7 Juni 2024.

Baca Juga: Arisan PKK Berujung Petaka, Puluhan Warga Jomblang Semarang Alami Keracunan Makanan

"Kondisi awal yang dirasakan saat ke UGD, diagnosa diare. Diagnosa awal makan dari mi instan dan diare. Datangnya tidak bersamaan tanggal 4 dan 7 Juni, ada yang tanggal 5. Keluhan sama," kata Sigit.

Rentang usia pasien yang dirawat karenan keracunan itu adalah anak-anak, remaja, dan dewasa.

Mereka dirawat di RS Roemani ruang Sullaiman 501 A dan B, Sulaiman 505 A dan B, Sulaiman 6, Sulaiman 3, Ayub 2, dan Ayub 3.

"Jumlah pasien jadi untuk diluar banyak, untuk di RS Roemani ada 12. Ini masih 12, tapi ada yang mau pulang," jelas Sigit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X