SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pendidikan kota menjawab tuduhan orangtua calon siswa yang gagal di PPDB Kota Semarang meskipun anaknya berprestasi.
Murid yang berprestasi dan gagal dalam PPDB Kota Semarang itu bernama Lucky Ananta yang berasal dari Mijen.
Lucky gagal dapat sekolah dalam PPDB di Kota Semarang tingkat SMP karena piagam internasionalnya tiba-tiba mengalami penurunan nilai tambahan di hari terakhir PPDB, dari yang mulanya 3 menjadi 2,5 poin.
Orangtua Lucky pun berang dan memviralkan nasib anaknya di sosial media dan mengklaim bahwa dia sudah dikerjain Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Baca Juga: Poskestren Batang: Solusi untuk Cegah Penyakit Kudis di Pesantren
Ketua Panitia PPDB, Erwan Rachmat, menjawab tuduhan tersebut. Kata Erwan, siswa bersangkutan memang mengajukan piagam internasional saat mendaftar dalam jalur prestasi.
Namun berdasarkan regulasi, syarat kejuaraan yang diikuti semestinya berjenjang. Sedangkan kejuaraan internasional yang siswa itu ikuti tidak lah berjenjang.
“Kalau tidak berjenjang, kejuaraan nasional maupun internasional kami masukkan ke tingkat regional,” ucap Erwan Rachmat, Rabu 10 Juli 2024.
Kemudian Erwan menambahkan, pihaknya juga telah membentuk tim pengawas khusus untuk memverifikasi piagam yang siswa ajukan.
Baca Juga: Layaknya Acara Pribadi, 10 Pasangan Nikah Massal di Semarang dengan Konsep Intimate Wedding
Dalam PPDB tahun ini, tim pengawas Disdik telah menindak sekitar 180 piagam internasional yang tidak sesuai.
Berdasarkan hasil analisa dan temuan panitia, pihaknya menemukan bahwa piagam internasional kebanyakan berasal dari kejuaraan tidak berjenjang.
Artinya, kejuaraan rersebut bukanlah perlombaan yang diadakan setahap demi setahap.
“Setelah dicek kami turunkan jadi kategori sertifikat regional. Kami punya dasar peraturan Keputusan Wali Kota,” ucapnya.