SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Setelah adanya penggunaan piagam palsu dalam PPDB Kota Semarang, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota melakukan evaluasi terkait SOP keikutsertaan sekolah dalam perlombaan.
Sekretaris Disdik Kota Semarang, Erwan Rachmat menjelaskan piagam palsu dalam PPDB tahun 2024 menjadi evaluasi tersendiri bagi Disdik Kota Semarang. Meski sebetulnya hal tersebut merupakan ranah Disdikbud Jawa Tengah.
"Tapi tetap kita akan melakukan pembinaan pada seluruh kepada sekolah untuk betul-betul melaksanakan sesuatu dengan SOP, dokumentasi, surat, harus terurus dengan baik untuk seluruh siswa," katanya, Rabu, 10 Juli 2024.
Kemudian Erwan menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pertimbangan untuk menyusun SOP prosedur dalam keikutsertaan ekstrakurikuler sekolah dalam lomba. Khususnya untuk perlombaan yang tidak terselenggara resmi dari kementerian.
Erwan menggambarkan, misalnya jika ekstrakulikuler sekolah ingin mengikuti suatu lomba, maka pengurus harus mengajukan permohonan izin ke kepala sekolah dan orang tua terlebih dahulu.
"SOP itu dijalankan kemudian sekolah kembali bersurat kepada ortu, 'ya saya izinkan untuk mengikuti lomba nama anak-anak ini'," ucapnya.
Meski demikian, benang merah atas keikutsertaan siswa dalam lomba menjadi jelas. Sehingga di kemudian hari apabila terdapat hal yang tidak sesuai dapat ditelusuri kebenarannya.
"Dengan cara seperti itu tidak ada dusta di antara kita, dan sertifikat bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Erwan.
Baca Juga: Perlu Komitmen 8 Intervensi Keluarga Sasaran untuk Tekan Angka Stunting
Di sisi lain, isu dugaan piagam palsu dalam PPDB jenjang SMA jadi evaluasi bagi semua pihak.
Sebelumnya, Disporapar mengaku kecolongan karena telah memberikan verifikasi kepada piagam terkait.
Sementara bagi Disdik Kota Semarang, Erwan mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi hal serupa dengan Sang Juara. Yakni sebuah situs yang berguna untuk mengecek kebenaran piagam penghargaan siswa.
"Saya berharap, para siswa tidak tau kondisinya seperti apa, yang paling tepat berikanlah penilaian secara objektif kalau toh dia juara tiga ya turunkan lah sebagai juara 3. Kasian anak-anaknya," ucapnya.