SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Polisi akhirnya menghadirkan RS (32) pria asal Kebumen yang ditangkap karena menjual video asusila anak-anak lewat Facebook dan Telegram.
Saat dihadirkan, perawakan RS sudah tampaknya cukup pas sebagai predator cabul penjual video asusila. Tubuhnya gemuk, kepalanya plontos dan kelihatan tanpa penyesalan.
Kata RS, awalnya dia ikut-ikutan admin lain setelah akhirnya terjun sendiri ke bisnis picik ini.
"Awalnya ikut-ikutan tapi pendapatannya ternyata besar," ujarnya saat dihadirkan di Kantor Dirreskrimsus Polda Jateng, Selasa 23 Juli 2024.
Baca Juga: Polda Jateng Tangkap Admin Penjual Video Asusila Anak, per Bulan Dapat Rp12 Juta
Usia bisnis cabul yang dijalankan RS ini sudah berusia setahun. Dia menjalankannya sejak 2023 dan akhirnya di usia setahun, bisnisnya berakhir karena dicokok oleh polisi.
Dalam sebulan dia bisa mendapatkan pendapatan sebanyak Rp 12 juta. Kalau dihitung, hasilnya sangat lumayan, terlebih dia sudah menjalankannya selama satu tahun.
Cara kerja RS adalah sebagai berikut: Dia membuat akun Facebook bernama Pemersatu Bangsa. Di akun itu dia menawarkan video-video porno.
Apabila ada yang tertarik, pelanggan diarahkan ke Telegram. Di sana mereka akan masuk ke sebuah akun grup bernama Indomie Seleraku.
Baca Juga: 44 Ide Lomba 17 Agustus di Sekolah bagi Siswa SMA, Seru untuk Perayaan Agustusan 2024
Ada dua kategori di grup tersebut dewasa dan anak-anak. Untuk dewasa berharga Rp 100 ribu, sedangkan untuk yang anak Rp 300 ribu.
"Tiap hari saya cari video di website-website porno dikirim ke Telegram lalu ke Terabox untuk menampung video," tambahnya.
Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menuturkan jika pelaku ditangkap di rumahnya yang berlokasi di Kebumen.
Berdasarkan analisa dari tim penyidik, Subagio menyebut anak-anak yang berada dalam video itu rata-rata berusia 9 sampai 10 tahun.