SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Remaja Masjid Taqwa Sekayu (Jatayu) Semarang ikut memeriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 di bulan Agustus.
Kegiatan Jatayu Semarang jelang Hari Kemerdekaan adalah dengan menggelar berbagai perlombaan ke anak-anak sekaligus mengenalkan identitas sejarah Kampung Sekayu.
Redsi selaku Ketua Panitia Gebyar Lomba 17 Agustus menuturkan jika kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu 10 Agustus 2024 sampai Minggu 11 Agustus 2024.
Adapun untuk kegiatannya mulai dari lomba mewarnai estafet karet, sumpit sukro, makan kerupuk, kerucut gandul, nigremet banyu.
"Kemudian ada juga estafet air, estafet bola, tutup bola pingpong, estafet terong, estafet gelas dan gotang kardus. Perlombaan ini diikuti berbagai jenjang, dari SD sampai SMA," papar Redsi dalam keterangan, Senin 12 Agustus 2024.
Lebih lanjut Redsi menuturkan berbagai perlombaan ini merupakan kegiatan perdana yang diinisiasi oleh remaja masjid Jatayu Semarang.
"Walau tiap RT sudah mengadakan namun kami ingin memeriahkan HUT RI ke 79 di masjid bersejarah ini, tak lupa kami ucapkan terimakasih atas partisipasinya Lurah Sekayu dan Dewan Ketakmiran Masjid Taqwa Sekayu yang telah mendukung kegiatan ini" katanya.
Sementara dari Ketua Jatayu Semarang Mohammad Hasan Asarie menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini, pihaknya tidak sekadar mengadakan lomba saja tetapi juga untuk mengenalkan sejarah Sekayu ke anak-anak.
Baca Juga: 3 Bak Penampung Air Baru Mulai Beroperasi di Desa Pacet, Jawaban Kebutuhan Air Bersih Ratusan Warga
Pengenalan itu misalnya mulai dari lokasi lomba yang ada di serambi Masjid Sekayu. Seperti diketahui, Masjid Sekayu adalah masjid tertua di Semarang.
Masjid yang dibangun sekitar tahun 1413 itu dulunya adalah tempat pengumpulan kayu, yang dijadikan bahan bangunan Masjid Agung Demak. Saat itu, Demak baru dipimpin oleh Raden Fatah sebagai kerajaan Islam terbesar.
"Maka dalam lomba menggambar, kami munculkan unsur kayu dan pepohonan. Karena memang Masjid Sekayu bersejarah dulu merupakan sentral kayu alias pekayuan," paparnya.
Tidak hanya itu, Jatayu juga membuat lomba-lomba yang menuntut kekompakan dan persatuan.