Terlebih, lanjut dia, BPR Artha Tanah Mas juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah, sehingga parenting ini bisa dimanfaatkan oleh para guru ketika membekali siswanya saat mengajar. "Misalnya bagaimana memberi pemahaman pentingnya menabung sejak dini," ungkapnya.
Dosen Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang Dr Elisabeth W.M. Indira SPsi MPd Psikolog dalam paparannya menyampaikan bahwa media sosial saat ini memiliki pengaruh yang kuat pada anak-anak dan remaja. Maka kemudian muncul istilah FOMO atau latah ikut-ikutan yang sedang marak di medsos.
Bahkan, menurut dia, ada kecenderungan jika tidak mengikuti tren, anak-anak atau remaja akan merasa gelisah. Oleh karena itu, jika hal ini tidak dibarengi dengan pola parenting yang tepat akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
"Permasalahannya adalah media sosial yang selama ini dilihat hanya tampak indah diluar saja, kita tidak tahu seperti apa wujud aslinya. Disinilah diperlukan pemahaman kepada anak-anak kita tentang kondisi realita yang sebenarnya," jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak kurang baik dari FOMO ini, menurut Indira, antara lain dengan melakukan komunikasi dan pendekatan secara tepat. Pemilihan kalimat dan cara menyampaikan juga bisa dilakukan sesuai dengan dunia anak-anak dan remaja saat ini.
"Intinya, berikan pemahaman bahwa apa yang diinginkan tidak selalu harus dipenuhi saat itu juga. Misalnya ketika ingin membeli sesuatu itu perlu menabung dan menahan diri," jelasnya.***