SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kumpulan senjata itu terpajang rapi di ruang tamu rumah Khong Fan Sen yang berada di Jalan Lampersari Raya nomor 33.
Diletakan mepet di dinding dan digantung dengan sebuah penyangga khusus, seakan dia adalah pendekar yang siap tempur kapan saja.
Kerjaan Khong Fang Sen sehari-hari adalah ahli tulang syaraf, namun ahli tulang macam apa yang memakai benda-benda tajam itu untuk tamunya.
Apabila dicermati dari dekat, senjata itu seperti yang biasa digunakan dalam film-film laga dari Cina dan Jepang. Ada ruyung, pedang, tombak, dan entah apa yang lain.
Khong Fang Sen kemudian mengambil salah satu pisau dengan beberapa lubang di bilahnya.
"Tahu nggak kenapa ini ada lubangnya? Ini kalau ditusukan ke perut, ususnya bisa ikut terburai ke luar," ucap Khong Fan Sen, sejenak di tengah ruangan tersebut, omongannya bikin merinding.
Namun tentu saja Khong Fan Sen tidak serius mengatakan itu. Saat ini senjata itu hanya dijadikan pajangan dan terus dijaga karena merupakan sebuah warisan.
"Ini warisan Khong A Djong, bapak saya," ungkapnya.
Khong A Djong adalah legenda kung fu shaolin di Semarang. Kendati sudah meninggal di tahun 2008 dengan usia 108, namun benda-benda warisan peninggalannya masih terawat rapi termasuk senjata tadi.
Khong Fan Sen, salah satu anaknya, adalah seseorang yang masih rajin merawat barang-barang bapaknya.
Baca Juga: 4 Rekomendasi HP RAM 8 GB 1 Jutaan, Spek Andal untuk Gaming dan Multitasking
Dia lalu menjelaskan apa-apa saja yang masih dia rawat. Selain pisau tadi ada kapak, Kwang Tak, Ruyung dan segala macam jenis pedang lalu tombak.
Di antara segala macam senjata menyeramkan tadi, yang jadi andalan Khong A Djong sama sekali tak tampak berbahaya yakni senjata berbentuk tali.